Tuesday, February 17, 2009

Bila Anak Anda Kidal (Kompas.com)

Kompas.com - Minggu, 21 Desember 2008 | 11:41 WIB


Bila Anda memiliki anak kidal, inilah beberapa hal yang sebaiknya Anda lakukan:

1. Terimalah dan bantulah anak.
Anda harus bersikap menerima dan support anak. Jangan malah merendahakna dirinya, misalnya, “Ih, apaan tuh, pakai tangan kiri, jelek!” Pnerimaan orangtua bisa membangun rasa percaya diri anak sehingga ia bisa kuat menghadapi lingkungannya. Anak akan merasa biasa-biasa saja meski dirinya berbeda dari anak lain.

2. Tidak memaksa anak menggunakan tangan kanan.
Untuk aktivitas bina diri atau aktivitas lain yang tidak terlalu terkait dengan relasi interpersonal semisal menulis, menggambar, makan, pakai baju, biarkan ia memilih menggunakan tangan kirinya yang dianggap nyaman untuk beraktivitas. Jadi, jangan Anda malah memaksanya mengganti dengan tangan kanan. Boleh saja Anda menyarankan anak untuk mencobanya, tapi buka suatu keharusan. Jika kualitas kerjanya menurun dan ia merasa tak nyaman, biarkan anak bekerja dengan tangan yang paling nyaman. Sebaliknya, jika ia bisa menunjukkan kualitas kerja yang sama baiknya, atau bahkan lebih baik, segeralah berikan pujian agar perilakunya berulang.

3. Ajarkan norma sosial yang berlaku umum di masyarakat.
Berkaitan dengan nilai dan budaya timur umumnya, anak bisa diajarkan menggunakan tangan kanannya untuk bersalaman, cium tangan, menerima sesuatu, memberikan sesuatu, dan seterusnya. Sehingga, anak bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya, bisa diterima secara sosial, tidak dianggap anak tak sopan, dan sebagainya. Lagipula gerakan seperti itu bukanlah sesuatu yang sulit untuk diajarkan.

4. Tinggalkan stigma “tangan kiri jelek”.
Tangan kiri sama bagusnya dengan tangan kanan. Jangan pernah orangtua memarahi anak apalagi menggunakan nada tinggi karena anak menggunakan tangan kiri untuk beraktivitas. Cara seperti ini akan membuat anak merasa tertekan.Bisa-bisa anak malah mengurungkan niatnya untuk belajar menggunakan tangan kanannya dengan lebih sering.

5. Tetap latih penggunaan tangan kanannya.
Tujuannya untuk lebih menyeimbangkan fungsi otak kanan dan kirinya. Melatihnya pun dalam hal-hal yang lekat dengan aktivitas anak sehari-hari seperti makan, mewarnai gambar, menggambar dan kegiatan lainnya. Bila anak melakukan aktivitas dengan tangan kirinya, mintalah ia mengulangi kegiatan yang sama dengan tangan kanannya, sambil memujinya.

6. Beri pemahaman pada lingkungan.
Seringkali lingkungan sosial di luar keluarga merupakan tantangan bagi anak. Sementara anak usia ini sosialisasinya sudah lebih luas lagi di mana ia mulai bersekolah, bermain di lingkungan sekitar rumah, dan lainnya. Nah, untuk meminimalkan dampak psikis karena dirinya yang berbeda, orangtua bisa konsultasikan pada guru di sekolah agar mereka pun memahami kondisi anak kidal, dengan tidak memaksakan atau mengatakan bahwa penggunaan tangan kirinya jelek dan buruk.


Dedeh Kurniasih