Friday, June 15, 2018

MUDIK

Ini Lebaran pertama saya setelah kembali aktif di kampus. Moment yang membuat saya jadi asyik sendiri mengamati rekan-rekan dan mahasiswa di kampus yang ‘berjuang’ agar bisa mudik pada saat Lebaran.

Mudik itu sebenarnya budaya kita sebagai orang Indonesia, budaya yang membuat kita selalu ingat akan keluarga di kampung halaman. 

Moment Lebaran kali ini saya melihat banyak yang lembur di kampus supaya target kerjaan atau tugas bisa selesai sebelum mereka mudik. Perjuangan mereka untuk mudik sebenarnya bukan di situ saja, karena beberapa waktu sebelumnya mereka sudah berjuang saving money supaya bisa berbagi di hari raya nanti, dan bisa membeli oleh-oleh untuk sanak saudaranya. Mencari tiket untuk mudik juga butuh perjuangan, banyak yang sering kehabisan tiket dengan harga normal sehingga mau tak mau mesti beli tiket harga Lebaran yang dua hingga tiga kali lipat lebih mahal. Yang mudik dengan kendaraan pribadi juga tidak selalu mudah. Tahun-tahun sebelumnya mereka selalu berjuang dengan macetnya jalan menjelang hari Lebaran. Bersyukur karena tahun ini jalan toll sudah banyak yang bisa digunakan sehingga tidak ada lagi cerita macet berjam-jam (begitu yang saya baca dari report teman-teman yang mudik).

Bagaimana dengan Natal? 
Natal seharusnya juga jadi moment penting bagi kita yang merayakannya untuk mudik dan kumpul bersama keluarga. Bukan hanya di Indonesia ya, bangsa Eropa (khususnya orang Jerman yang saya amati pola hidupnya selama bertahun-tahun) selalu memanfaatkan Natal untuk berkumpul bersama keluarga. Yang masih single biasanya mudik ke rumah orang tuanya, yang sudah berkeluarga pasti bleib zu haus dan merayakan Natal sederhana sesuai budaya mereka: masak dan makan bersama, buka kado Natal, main game di meja makan (ah saya kok lupa nama game ini ya, padahal sering main tiap kali diundang Natal ke rumah supervisor).

Saya mengamati belakangan ini banyak orang Kristen di Indonesia ini yang justru lebih senang bepergian kalau Natal tiba. Shopping ke Singapore, trip ke Australia, dan ada juga yang katanya ingin merasakan white Christmas di Eropa. Sayang sekali, moment yang seharusnya dipakai untuk berkumpul dan bersuka cita dengan keluarga malah diabaikan karena tergiur tiket promo liburan Natal ke negara A, B, atau C... 
Bagi yang masih ada orang tua, sempatkanlah untuk pulang; peluk dan temani mereka ngobrol, pastikan bahwa mereka dalam keadaan yang baik dan tercukupi meski kita jauh. Bagi yang sudah tidak ada lagi orang tuanya, tetaplah pulang karena masih ada sanak saudara yang juga menanti. Don‘t ever forget your roots, the family where you come from!

Surabaya, 14 Juni 2018
—writing in the middle of doing house chores and finishing my proposal 😅

Friday, November 28, 2014

I travel a lot!

I travel a lot, both for business/research and for leisure. Mostly alone.
Let me count travels I've been doing in 2014.

Mid January: I traveled from Bremen to Surabaya with Emirates then Air Asia
Between February-March: I traveled to Solo, Yogyakarta, and Pekalongan (all by train)
In the end of March: Back to Bremen
April: I traveled to Duesseldorf
May: I traveled to London with Ryan Air
July: I traveled to London (again) then Oxford
In the end of July: Back to Surabaya with Lufthansa, Singapore Airlines, then Garuda
August: I traveled to Semarang
September: I traveled to Bali; and this time with family!
Early October: Back to Bremen
Mid October: I traveled to Leiden

That's all the travels I could remember... :D
There's another trip to Edinburgh and Manchester in beginning of November, but I had to cancel it due to health issue. And soon in mid December I'll be traveling again...


Tuesday, October 28, 2014

Go travel, see the world, and be humble!

Saya memperkenalkan Amadeo pada Cars (McQueen, Mater, Doc, Sally, etc) ketika dia berumur 1.5 tahun. Pada ulang tahun yang ke-2, yang kebetulan dirayakan di Bremen dan di Bologna, Amadeo berdoa bilang ingin ke Amerika (US) dan ketemu dengan McQueen. Saya amini doa anak saya.



Sekarang Amadeo sudah 7 tahun, sudah kelas 2 SD, sudah pintar melihat peta. Salah satu hobby-nya adalah muter-muter globe mininya dan menunjuk kota-kota yang sudah pernah dia kunjungi. Dia sudah tahu Amerika itu di mana, dan paham akan jauhnya Amerika dari Indonesia. Keinginan dia untuk ke Amerika semakin besar; bukan lagi sekedar untuk ketemu McQueen tapi karena dia ingin sekolah di Amerika. Saya amini keinginan anak saya.

Saya selalu bilang ke anak-anak saya, Amadeo dan Egidio: Go travel, see the world, and be humble... Perlahan namun pasti, mereka akan paham arti kalimat itu.

Tuesday, June 10, 2014

Sharing pengalaman apply visa UK dari Jerman

Beberapa waktu yang lalu, saya apply visa UK dari Jerman (Düsseldorf). Mengingat minimnya referensi yang saya butuhkan untuk apply visa ketika itu, maka saya bagikan pengalaman saya di sini. Semoga bisa bermanfaat bagi yang teman2 di Jerman yang akan berkunjung ke UK. :)

Kenapa saya pilih untuk apply via British Consulate di Düsseldorf dan bukan di Berlin ataupun München? Selain karena jarak dari kota tempat tinggal saya (Bremen) lebih dekat ke Düsseldorf, juga karena biaya untuk apply visa di Düsseldorf lebih murah. Kalau apply via BC di Berlin atau München ada tambahan biaya sekitar 115 Euro, kalau tidak salah (mesti cek lagi berapa pastinya).

Untuk apply visa UK, ada tiga website penting yang terkait proses aplikasi ini:
  1. Informasi penting sebelum apply visa: https://www.gov.uk/government/organisations/uk-visas-and-immigration. Silahkan diobok2 website itu, sampe hapal ya :p
  2. Untuk apply online: https://www.visa4uk.fco.gov.uk
  3. Untuk konfirmasi appointment penyerahan dokumen dan pembuatan data Biometric: http://www.ge2de.tpcontact.co.uk
Kepergian saya ke UK adalah untuk menghadiri sebuah konferensi/seminar, karena itu saya pilih tipe visa: Academic Visitor. Pastikan bahwa tipe visa yang dipilih adalah benar. Jika keliru, maka Anda harus menghapus data yang sudah diisikan dan mengulangi lagi dari awal.

Ok, setelah website nomor 1 sudah selesai dibaca dan dipahami dengan baik, selanjutnya siapkan dokumen2 yang diperlukan. Daftar dokumen yang diperlukan untuk setiap tipe visa bisa dibaca dan didownload di sini. Sementara itu, ada beberapa dokumen yang diperlukan untuk pengisian aplikasi online:
  1. Pasport yang masih valid dan juga yang tidak valid lagi
  2. Invitation letter dari UK -- Kalau ikut konferensi, pihak organizer pasti akan memberikan invitation letter
  3. Jadwal keberangkatan dan kembali ke kota asal -- Sebaiknya sudah membeli tiket penerbangan sebelum mengisi aplikasi online
  4. Akomodasi -- Pastikan juga sudah ada tempat tinggal sebelum mengisi aplikasi online
  5. Rincian keuangan -- Saya ngeprint bank statement secara online, tidak perlu minta ke bank. :D
Setelah dokumen lengkap, silahkan untuk membuat aplikasi online pada website nomor 2. Untuk yang baru pertama kali apply mesti register dulu. Ingat, account pada web ini sebaiknya dicatat dan disimpan dengan baik, karena valid selama 2 tahun. Jadi jika dalam waktu 2 tahun kedepan ingin apply visa UK lagi, tidak perlu membuat account baru.

Data yang perlu diisikan pada aplikasi online ini lumayan banyak. Jadi sebaiknya jangan dikerjakan mepet2 ya. Pengalaman saya pribadi, butuh 2 hari penuh untuk mengisi data online ini. Mungkin karena saya terlalu hati2, atau bisa jadi karena saya juga tulalit. Lol.
Data yang diisikan bisa disave dan diedit kemudian jika perlu. Jika sudah yakin tidak ada lagi yang perlu diedit, silahkan disubmit. Di bagian akhir Anda akan diminta untuk menentukan appointment untuk menyerahkan langsung dokumen ke BC di Düsseldorf. Tips sebelum menentukan appointment: cek jadwal kereta dari kota tempat tinggal Anda. Karena proses penyerahan dokumen dan pembuatan Biometric itu cepat, jadi tidak perlu menginap di Düsseldorf, kecuali kalau memang ingin sekalian jalan2...
Pada saat mengisi data, Anda akan mendapatkan nomor GWF. Nomor ini yang nantinya akan dipakai sebagai identitas Anda. Meskipun nantinya akan dikirimkan via email, tapi sebaiknya dicatat juga supaya lebih aman.

Nah, setelah selesai apply online, jangan lupa untuk masuk ke website nomor 3. Di sini Anda harus membuat konfirmasi untuk appointment penyerahan dokumen dan pembuatan Biometric. Appointment yang Anda buat pada website nomor 2 tidak berlaku jika Anda tidak mengkonfirmasi dengan memasukkan appointment yang sama pada website nomor 3. Ribet ya? Ember... :D

Setelah selesai apply online, siap2 untuk berangkat ke Düsseldorf. Jangan lupa untuk menyiapkan bukti appointment, copy passport yang masih berlaku dan copy Residence Permit card (depan dan belakang) -> dokumen ini akan dicek oleh petugas di pintu depan BC. Di Düsseldorf, tidak perlu bingung mencari lokasi BC. Begitu keluar dari Hauptbahnhof, jalan lurus kedepan sekitar 100 meter, nyampe deh.

Setelah penyerahan dokumen dan pembuatan Biometric, tunggu selama kurang lebih 2 minggu (10 hari kerja). Tracking progress aplikasi bisa dicek di website nomor 3. Tapi sayangnya ketika saya apply visa, tracking systemnya tidak berfungsi dengan baik. Progres tidak berubah sejak saya mulai apply hingga visa saya terima. :D

Ok, sukses ya buat aplikasi visanya. Dan jangan lupa untuk BERDOA! :)

Monday, July 01, 2013

luka

sudah terlalu banyak luka ini
dan sudah sangat dalam
apakah masih bisa diobati?
entahlah...

Sunday, May 23, 2010

deo's first trophy

this is another story of deo :)

deo always loves drawing and coloring
each time he gets a pencil, he will intuitively draw a car!
a 2D car, so it has only two wheels :)
he will color the whole object in one color, body of the car, the lamps, the wheels are in the same color!
crayons and pencil colors are his powerful tools.

recently, he learns to draw an airplane,
still in 2D form but from bird-eyes view :)
one higher skill he got is he could give more colors on the object
so the body of the plane, the wings, and the small wheels are colorful now

on 24 january 2010, deo participated in a painting competition organized by his school
the theme was: “Painting with Mommy”...
it was focused on how cooperative the children and mom when they work together
creativity was valued as additional point

it was deo’s first experience in painting
he never touched any painting tools previously
i had to show him how to mix the colors, added some water, then started to paint
he learned very quickly!
he mixed the colors and painted some abstract ornaments (i prefer to call it “abstract” rather than “unclear” :))
but to my eyes they just looked like knick-knacks
my only help was making sketch of a car and guiding him to color it
that’s all

at the end, teachers announced the winners
out of the blue, deo became the first winner from playgroup A and playgroup B levels
my husband, who was accompanying us at the moment, and i were so-so-so proud!

if you visit deo at home, don’t be surprised if he eventually shows you his first trophy,
proudly of course! :)

Monday, June 15, 2009

what would you do...

if you are very upset and hurt?
if your tears can't stop running down?
if you have no one to share your grief with?

what would you do?
tell me please.