Monday, September 25, 2006

HK, ternyata tak seperti yang kubayangkan...

Pagi ini, pesawat yang kami tumpangi mendarat di Hong Kong.
Melihat gedung2 tinggi yang dikelilingi gunung, membuat saya jadi excited banget, jadi lupa kalo selama 10 jam terbang saya tidak tidur sama sekali -- karena keasikan nonton Poseidon dan Just My Luck.

Selesai ngurus bagasi, kami langsung cabut ke hotel. Karena saya dan suami masing2 cuma nenteng satu ransel dan satu kamera, kami putuskan untuk naik bis kota saja. Ini adalah kali pertama kami ke HK, makanya sempat celingak-celinguk dulu. Nah, dari sinilah beberapa hal yang tak kusangka tak kuduga terjadi...

Sebelum cabut saya sempatin ke toilet airport dulu. Di depan pintu toilet saya sempat bingung melihat tanda 'man' dan 'woman' yang rada gak jelas. Takut keliru, akhirnya saya tanya sama petugasnya.
"Excuse me, could you please tell me which one for woman?", kataku sambil nunjuk kedua toilet itu. Petugas itu menatap aku dengan diam. Takut sayanya yang salah ngomong, akhirnya saya ulangi lagi pertanyaannya. Ehh dia malah pergi... Tapi kemudian dia segera kembali bersama seorang teman. Sekali lagi saya ulangi pertanyaan saya. Tiba2 teman si petugas ini malah nyerocos pake bahasa Mandarin atau bahasa apalah yang saya benar2 gak ngerti. Melihat tampang saya yang bingung, dia ulangi lagi kalimatnya. Karena semakin bingung, akhirnya saya cuman bilang "kamsia", dan pergi...
Hare gene, ternyata masih ada juga ya orang yang gak bisa bahasa Inggris di HK, di international airport lagi!

Dalam perjalanan ke hotel, kami melewati jalan2 yang macet dan bising. Padahal itu masih jam 9 pagi loh. Duh, pikirku, ternyata gak beda sama Jakarta dan Surabaya ya. Mana panas lagi...

Sore hari, kami melancong ke Temple Street yang terkenal itu. Rame banget. Herannya, kalo nanya barang tapi gak jadi beli, tak jarang penjualnya jadi marah, ngomel2 gak jelas. Persis deh kayak di pasar Wonokromo kalo lagi mau beli sayuran :)
Trus kalo nego, bahasa yang dipergunakan bukan Inggris ataupun bahasa mereka, tapi pake bahasa kalkulator! Hehe, lucu juga...
Yang menarik di sekitar lokasi ini adalah banyak resto2 yang menjual Chinese food. Mirip kayak di Kya-kya Surabaya. Karena kami berdua sama2 penggemar Chinese food, makanya perhatian kami jadi beralih ke aneka-ragam makanan yang ditawarkan. Apalagi suamiku, kayaknya segala jenis jajanan dicobai semua :)

Dan saat ini, di malam ini, aku hanya bisa berbaring di kamar sambil sesekali nginternetan. Perutku sakit minta ampun dan beberapa kali harus bolak-balik ke kamar kecil. Duh, entah makanan apa tadi yang masuk dan bikin aku sampe diare gini...

Benar kan, HK ternyata gak beda jauh dengan keadaan di Indonesia. Mulai dari orang2nya, macet dan panasnya, sampe ke makanan yang enak2 tapi kalo gak hati2 malah bikin sakit perut. Sebelumnya ini tak pernah kubayangkan...

Atau mungkin sayanya yang terlalu udik ya? :)

---
Hesti yang lagi sakit perut melaporkan langsung dari Hong Kong
PS. Foto2 akan saya upload setelah tiba di Indonesia

Tuesday, September 12, 2006

iscab

Namanya Ignatius Sapto Condro Atmawan Bisawarna, disingkat jadi 'iscab', 26 thn, single. Bekennya dipanggil Condro. Kuliahnya di Uni-Bremen, di jurusan yang sama dengan suamiku, tapi selisih 2 angkatan.
Sudah beberapa hari ini tuh anak tiap pagi nelpon ke hp saya untuk ngebangunin kita, tepatnya ngebangunin suamiku karena memang ada janji pagi2 dengan Condro.
Tapi pagi ini, rasanya Condro gak ada janji apa2 dengan suamiku, tapi tetep nelpon tuh...
Waktu itu masih sekitar jam 9-an. Buat kami itu masih pagi banget, soalnya kami (khususnya saya) baru tidur jam 5 pagi. Dengan kepala berat, aku angkat telponnya...

Hesti (H): Hallo...
Condro (C): Hallo, Condro nih...
H: Iya tau, ada apa?
C: Mmm, pernah transfer data gak di Jerman?
H: Apa? Maksudnya?
C: Iya, transfer data. USB stick saya kena virus dari komputernya Ilham.
H: Ooo, iya tuh, kemarin2 komputer Ilham emang kena virus, makanya dia sampe format harddisk. Trus gimana dengan data2 kamu?
C: Yaa gak papa sih, untung kedeteksi sama Panda. Eh, Panda itu bagus gak sih?
H: Hmm, lumayan. Aku juga pake soalnya. Trus aku pake AVG juga.
C: Ohh AVG ya, itu bagus ya? Soalnya sama Panda virusnya sudah dinetralisir.
H: Mmm, bagus dong kalo gitu, brarti dibersihin kan? AVG malah biasanya kalo nemuin virus cuman dikerangkeng doang. Maklum, pake yang free-version sih.
C: Saya juga ada AVG. Bagus mana ya sama Panda?
H: (masih ngantuk2) Wah kalo soal antivirus mah jangan tanya saya. Tanya Indar aja, dia tuh yang jago.
C: Ooo, gitu ya...

Kemudian hening. Saya pikir sudah selesai. Tapi karena yang nelpon si Condro, gak enak dong kalo saya yang mutusin telponnya. Jadi saya tunggu beberapa saat, tapi karena gak ada juga suara, akhirnya dengan menahan kantuk saya coba ngomong...

H: Cond, udah selesai kan? Itu aja kan?
C: Iya, udah. Ehh, tunggu dulu...
H: Apaan?
C: (dengan semangat) Kemarin dengar di radio katanya tahun lalu tingkat perceraian di Jerman meningkat sampe 4000!
H: Haa?? (mataku seketika langsung melek)

Astaganaga.
Belum pernah ada orang yang membangunkan saya untuk urusan antivirus dan berita perceraian! Saking takjubnya, saya akhirnya malah jadi tertawa dan bilang ke Condro kalo saya akan menulis ini di blog saya :)

Duh tuh anak, memang unik sekali dia. Dari cara berpikir, cara ngomong, cara berpakaian, dll, keliatan kalau dia ini lain daripada yang lain. Coba lihat di sini.
Seorang classmate dia (anak India) yang kebetulan tinggal di apartment sebelah pernah nyelutuk ke suamiku kalo Condro itu salah satu calon the-best-student di jurusannya. Nilai2nya menakjubkan.
Nah karena si Condro itu tanggal lahirnya tepat sama dengan saya, 15 Juli, makanya waktu dengar berita itu, saya jadi ikutan senang. Trus mulai mikir, hmm memang anak2 yang lahir 15 Juli itu 'ditakdirkan' punya nilai2 bagus kalo sekolahnya di Jerman.
Hahaha. Apa hubungannya ya? Maksa banget yak? :))

Buat Condro, kalo kamu baca tulisan ini, TIDAK BOLEH PROTES!! :)

~ Didedikasikan untuk mereka yang belum mengenal Condro...

Friday, September 08, 2006

hari-hari setiap hari

Sang Pemazmur bilang, hari-hari manusia itu seperti rumput. Seperti bunga di padang ia berbunga. Apabila angin melintasinya, maka tak ada lagi ia, dan tempatnya pun tidak lagi mengenalnya...

Hari-hariku terus bergilir. Susah dan senang selalu ada. Dan dengan keterbatasanku, semua terekam dengan baik di memory. Perasaan hati senantiasa ikut menemani. Ketika susah, dia akan berduka, menangis, bahkan meraung. Tetapi ketika senang, dia akan membawaku untuk tersenyum dan tertawa.
Ahh, bagaimana mungkin angin bisa menerbangkan segala kekompleksan ini. Tidakkah itu terlalu 'berat' baginya?

Kemudian Sang Pemazmur juga bilang, kasih setia Tuhan akan tetap selama-lamanya. Atas orang-orang yang takut akan Dia. Dan keadilan bagi orang yang berpegang pada perjanjianNya, dan ingat untuk melakukan titahNya.

Semua yang ada padaku, semua yang sudah boleh terjadi, semata-mata hanya karena kasih karuniaNya saja...

Mmm, itu tadi penggalan lagu dari Mazmur 103. Pernah dengar dinyanyikan? Kalo belum, ntar kalo ketemu pasti akan saya coba nadakan dengan suara falsku :D

Wednesday, August 02, 2006

Long-lost-friends

"A friend is a treasure"
~ Anonymous

Hidup jauh dari tanah air, membuatku seringkali terkenang akan kehidupan masa lalu, terutama ingatan akan teman2 lama... Setiap kali telpon ke rumah, hampir selalu saya menanyakan kabar teman2 masa kecil di sekitar rumah, teman2 Sekolah Minggu, dan beberapa teman2 SMP dan SMA yang kadang masih telpon ke rumah.

Terdorong oleh kenangan2 itu, membuat saya rajin googling nama teman2 di internet. Kadang2 saya search juga di Friendster, di mailing-list2 sekolah (alumni), dll. Hasilnya tidak terlalu mengecewakan :)

Akhir tahun lalu saya sempat menemukan nama seorang kakak kelas yang rupanya sudah bekerja dan menetap di Houston, TX. Senang banget bisa kontak2an lagi...
Kemudian beberapa bulan yang lalu, saya berhasil menemukan teman main di SMA yang lama ngilang. Terakhir kali kirim postcard, dia sempat cerita tentang kuliahnya di Vermont dan kisah kasihnya dengan teman sekelasnya yang bernama Tracy, si mata biru yang jauh lebih tinggi dari dia (tuh, inget banget aku!). Setelah itu aku pindah kost, dan gak pernah lagi dapat kabar dari dia. Makanya berasa terharu banget bisa nemuin lagi bocah satu itu. Itupun gak sengaja nemunya. Aku coba google family-name dia, ternyata dapetnya email kakak dia. Iseng aja aku email kakaknya, ehh ternyata kebeneran email itu diforward ke adiknya. Nah, jadilah aku kontak2an lagi sama temenku ini :)

Kalo tadi ceritanya tentang bagaimana aku 'menemukan' teman2 lama, selanjutnya kisah gimana aku 'ditemukan' oleh teman2ku. Rupanya bukan hanya saya yang sering searching nama2 orang di internet. Beberapa teman saya juga punya ide yang sama. Hasilnya??

Sekitar awal tahun ini, seorang teman SMP saya tiba2 kirim email sambil marah2 kok saya menghilang dan tau2 dia baca kabar saya sudah di Jerman :)
Kemudian, ada lagi seorang teman yang menemukan saya lewat info di sebuah milist.
Dan masih ada lagi beberapa kisah menemukan dan ditemukan lewat kecanggihan teknologi internet.
Thanks to teknologi, thanks to si penemu internet. Siapa namanya? Wikipedia memberikan terlalu banyak irrelevant-clue...

Friday, July 21, 2006

bablas...

Kalo postingan sebelumnya agak2 serem, kali ini ceritanya rada lain.
Masih seputar kereta juga, antara Bremen-Bremerhaven.

Pagi kemarin kembali lagi saya naik kereta ke Bremerhaven, ada janji dengan teman. Buat yang tinggalnya bukan di Bremen dan sekitarnya, bisa lihat route perhentian kereta di bawah ini supaya ntar bisa ngebayangin.
Bremen -- Osterholz -- Bremerhaven -- Bremerhaven-Lehe

Perjalanan Bremen-Bremerhaven cuman sekitar 35 menit. Gak lama emang, tapi kalo sendiri ya garing juga. Untung ada Sophaholic Takes Manhattan! :D
Waktu kereta berhenti di Osterholz, saya sempat mengangkat muka melihat keluar jendela. Orang2 banyak yang naik dan turun. Membuat konsentrasi jadi pecah. Berisik soalnya. Begitu kereta jalan lagi, saya langsung tenggelam kembali dengan bukuku.
Beberapa saat kemudian, kereta berhenti lagi. Akhirnya sampai juga, pikirku. Aku biarkan orang2 turun duluan. Kemudian mataku mencari2 keluar jendela. Kebetulan di depan ada plang tertulis: Bremerhaven-Lehe. Ha!
Sejenak saya sempat bengong. Kemudian dalam sekejap langsung melompat dari kursi dan berlari keluar kereta. Setengah gak percaya, saya pandangi lagi plang itu. Kok bisa saya tau2 sudah sampe di sini. Perasaan tadi gak ada stop lagi setelah dari Osterholz.
Tapi bukan Hesti namanya kalo gak akal panjang, hehehe. Bremerhaven-Lehe ini adalah perhentian terakhir, jadi kereta ini pasti akan balik lagi ke Bremen dan pasti juga akan melewati Bremerhaven lagi. Ya toh? :)
Supaya lebih yakin, aku cari petugas kereta. Pas ketemu aku tanya dan dia jawab: ya, tentu.
Dengan PD aku masuk dan duduk kembali ditempatku semula. Lanjut lagi baca bukunya...
Tapi dari belakang saya ngerasa kalo petugas itu ikut masuk juga dan mengikuti saya. Begitu dia sampai di sebelah kursi saya, dia bilang: ehm, kereta ini memang akan balik ke Bremen, tapi masih satu jam lagi. Astaga.
Aku lihat jam, 15 menit lagi jam 11. Sementara saya janjiannya jam 11 tepat. Waduh gimana ini...
Melihat tampangku yang bingung, petugas itu kemudian menyarankan supaya aku jalan keluar stasiun saja karena di depan ada banyak bus yang langsung ke Bremerhaven. Cuman 19 menit pula.

Sukur akhirnya aku bisa selamat juga sampai tujuan, meski agak2 telat :)
Duh, baca Sophaholic itu ternyata bisa bikin heboh juga. Once you start read it, you won't be able to make a pause even for a minute. Cobain deh.

Tuesday, July 18, 2006

Hilfe... Polizei...

Pagi tadi ada kejadian menarik ketika saya naik kereta tujuan Bremerhaven.
Seperti biasa kalo naik kereta, saya memang selalu cari gerbong yang agak kosong supaya bisa tenang kalo baca buku atau... tidur! :D
Dan tadi pagi itu saya naik ke gerbong yang cukup sepi, hanya ada 2 orang ibu selain saya. Asik nih pikir saya, kemudian saya mulai ngeluarin Sophaholic Takes Manhattan yang lagi seru2nya saya baca.
Beberapa saat sebelum kereta jalan, tiba2 naik seorang anak muda. Sekilas terlihat penampilannya rapi dan perlente, pake kacamata dengan rambut model Hugh Grant gitu.
Saya tadinya tidak memperhatikan dia lebih detil lagi, sampe ketika dia jalan menuju ke tempat duduk saya dan tiba2 menjatuhkan diri duduk di sebelah saya. Kaget tapi saya tetap pura2 cuek baca buku.
Kemudian dia tanya saya, "Wo farht diese Zug?" (kemana tujuan kereta ini?).
Dari bau mulutnya saya langsung mencium bau tajam bir. Wah lagi mabok rupanya. Trus sekilas saya lihat ditangannya ada 2 kaleng bir Becks. Gawat, pikirku...
Dengan mata tetap menatap ke buku, saya jawab dia seasalnya saja, "...nach Bremerhaven" (ke Bremerhaven). Harapan saya, setelah ini dia akan diam.
Tapi ternyata dia malah ngoceh gak karuan. Saya sampe bingung dia ini ngomong apa...
Trus tiba2 dia mencoba memegang tangan saya. Karena kaget, saya refleks menepis tangan dia. Kemudian saya pindah duduk ke kursi seberang. Ehh, dia malah ikut berdiri dan mencoba memegang tangan saya lagi, akhirnya saya bentak dia, "Nein!"
Salah satu ibu yang duduk di gerbong itu bilang ke saya, "Kommst Du zu mir" (ayo kamu ke tempat saya saja). Tergesa2 saya berdiri dan pindah duduk ke sebelah ibu itu. Ternyata cowo itu juga ikut berdiri dan ngikut saya ke tempat ibu itu. Dan kali dia mencoba untuk memeluk saya. Tapi si ibu yang baik itu langsung memegang kedua tangan cowo itu, menahan supaya dia gak nyentuh saya. Saya masih ingat ibu itu mencoba menenangkan cowo itu, kira2 dia bilang begini: "Ini masih pagi, kamu kok malah mabuk? Sebaiknya kamu pulang saja ke rumah..."
Cowo itu malah jadi marah, dia tarik tangannya dan mulai mencekik leher ibu itu.
Melihat kejadian ini saya langsung panik, berdiri, dan mulai teriak2 di gerbong, "Hilfe, hilfe... Polizei, hilfe..." (tolong, tolong... Polisi, tolong...).
Selama beberapa saat, si ibu masih tetap tenang meski wajahnya mulai memerah dicekik oleh cowo itu. Dan saya mulai menangis... trus mulai komat-kamit berdoa dalam hati...
Entah kenapa, tiba2 cowo itu melepaskan cekikannya, kemudian dia memandang ke saya.
Saya udah siap2, kalo dia mau menyerang saya, mau saya dorong dia sekuat tenaga.
Tapi ternyata dia cuman mengangkat telunjuknya ke arah saya dan bilang, "Du, scheiße!" (f*** you!).
Setelah itu dia pergi, pindah ke gerbong sebelah. Lega rasanya. Berulang kali saya mengucapkan terima kasih ke ibu tadi sambil menanyakan keadaan dia. Saya kuatir sekali sama dia, tapi dengan semangatnya ibu itu malah cerita kalo anak2 muda jaman sekarang ini memang makin gak beres, kerjanya cuman party dan mabuk2an. Kayaknya kejadian tadi malah sama sekali gak bikin dia shock.
Beberapa saat kemudian, dua orang petugas keamanan masuk ke gerbong sebelah. Dari balik kaca pembatas saya melihat mereka berbicara dengan cowo tadi. Sepertinya meminta cowo itu untuk turun karena kereta sudah mau jalan (sudah telat 15 menit soalnya). Cowo itu kelihatan ngotot dan tidak mau turun. Kemudian datang lagi 2 petugas keamanan lainnya, kali ini yang badannya jauh lebih gede dari yang sebelumnya :)
Oleh 2 petugas ini, kemudian cowo itu ditarik keluar dari kereta. Di luar kereta, saya melihat cowo ini berusaha melepaskan diri. Kelihatannya dia mencoba bicara baik2 dengan 4 petugas ini. Akhirnya dia dilepaskan. Tapi tiba2 salah satu tangannya mencoba memukul wajah seorang petugas dengan kaleng birnya. Untung petugas lainnya bisa bergerak lebih cepat sehingga kaleng bir itu terlempar ke arah lain. Dan bagaikan melihat adegan silatnya Jet Lee, petugas ini mengangkat tubuh cowo ini, kemudian membantingnya ke lantai. Cowo ini teriak kesakitan. Petugas keamanan itu kemudian duduk di atas tubuh cowo ini, sementara teman2nya tampak sibuk menelpon, sepertinya meminta bala bantuan lain.

Kejadian ini belangsung cepat sekali, saya serasa sempat berhenti bernapas melihatnya. Dan sampai kereta jalanpun, situasinya masih tetap sama, cowo itu masih terbaring tak berkutik di lantai dan di atasnya duduk seorang petugas.

Di Jerman ini sering sekali saya bertemu dengan orang2 mabuk, tapi belum pernah saya melihat yang seagresif ini. Setahu saya, orang mabuk di sini kontrol dirinya cukup bagus, mereka ngoceh gak karuan tapi tidak sampai menyerang fisik orang lain. Sepertinya meski mereka mabuk tapi alam bawah sadarnya masih bisa mengingat kalo mereka sampai melukai orang lain, mereka akan kena denda (kalo gak salah sekitar 5.000 Euro -- CMIIW).

Lama setelah kereta jalan, saya baru mikir... halahh, tadi kenapa gak bawa kamera ya? Kan lumayan bisa bikin jurnalistik foto. Dasar tukang poto! :D

Saturday, July 15, 2006

30

This is the day that the Lord has made...
I will rejoice and be glad of Him.
~ Don Moen

Again, another year has passed. Everytime I remember of the past years, I'm always wonderfully amazed at God. In good and bad times, He never leave me alone. The way He works and helps me has been a trully answer to experience my life within His plan and purpose. And I've learned that as I stay true to Him, He will accomplish it.

Today is my 30th birthday. I considered this as a great number :) Thus some weeks ago I've planned to celebrate my birthday with some close friends. But then by some unplanned events, I thought better to cancel the celebration...
Still I really enjoyed this great day. Going out and had a lunch in Chinese restaurant with my husband, taking some pictures in this sunny day, shopping, staring at the people who passed by in front of us while enjoying the ice-cream, and cooking for dinner when we back home.
Other things that definitely make this day so beautiful are lovely greetings from family and friends.
Since I don't have enough energy to reply all of them, now let me take this moment to declare my appreciation to all my friends.

Thousands of thanks for those who have gave me a call, sent me an sms, left offline message on YM, sent me either an email or e-card, and gave me testimonial on friendster...
Ghalib, Trio, Lala, Tante Lily, iHOET, Mbak Maria (Rome), Mbak Mer (LA), Condro, Bang Ivan-Mbak Santi, Mbak Dian, Viona, Helen, Lars-Marlen, Yanti, Shierly, Feldrica, Sonya, Iqbal (FN), Indar, Harmoko (Pittsburgh?), Mas Yadi-Mbak Mia, Mbak Dina, Messalina, Nugroho (FN), Rhemanatha, Namrata (Punee), Sebastian-Delpi, Tante Martha, Reyne, temen2 PPI-Bremen,...
Who else? Ugghh, apologies if I forgot mention your name here...
Later I want to end this day by giving another thanks to God on bended knee.

Tuesday, July 04, 2006

Panas!

Cuman mau bilang kalo hari ini di Bremen panasnya minta ampun...
Siang tadi suhu sampe 35 derajat! Dan udah tengah malam gini suhu masih tetep aja panas, 24 derajat!
Kalau di Surabaya hampir tiap rumah pake AC, di sini mah bisa dihitung jari berapa rumah atau apartment yang pake AC, ada juga wajibnya punya pemanas ruangan :D

Duh, jadi pengen mandi mulu nih...

Monday, July 03, 2006

Songs for today

These are two songs we sang in our church this morning. Both of them are pretty old but everytime we sing them my heart is touched and my tears will uncontrolable be falling down (abis itu panik cari tissue, malu2in aja deh :D). They both remind me of the greatest thing He has given in my life, and of the work He has done for me.
I downloaded the songs and have uploaded them onto my multiply music page. Hope you could enjoy and be blessed with them.

Wonderful, Merciful Saviour
(Dawn Rodgers, Eric Wyse)

Wonderful, merciful Saviour
Precious Redeemer and Friend
Who would've thought that a Lamb could
Rescue the souls of men
Oh, You rescue the souls of men

Counselor, Comforter, Keeper
Spirit we long to embrace
You offer hope when our hearts have
Hopelessly lost our way
Oh, we've hopelessly lost the way

CHORUS
You are the One that we praise
You are the One we adore
You give the healing and grace
Our hearts always hunger for
Oh, our hearts always hunger for

Almighty, infinite Father
Faithfully loving Your own
Here in our weakness You find us
Falling before Your throne
Oh, we're falling before Your throne

© 1989 Word Music

Great is the Lord and Most Worthy of Praise
(Words and Music by
Steve McEwan)

Great is the Lord and most worthy of praise
The city of our God, the holy place
The joy of the whole earth

Great is the Lord in whom we have the victory
He aids us against the enemy
We bow down on our knees

And Lord, we want to lift Your name on high
And Lord, we want to thank You
For the works You've done in our lives
And Lord, we trust in Your unfailing love
For You alone are God eternal
Throughout earth and heaven above

© 1985 Body Songs

Saturday, July 01, 2006

Senang...senang...senang...

Hari ini rasanya senang banget. Report hasil research saya yang tempo hari direview sudah saya submit tadi siang. Lega banget rasanya satu pendingan kerjaan bisa diselesaikan. Aku harap, kali ini Professorku bisa puas sehingga aku gak perlu lagi merevisi. Rasanya sulit sekali untuk konsentrasi sama thesis kalo masih ada beban kerjaan lain yang belum terselesaikan. Untunglah yang satu ini sudah lewat...

Saking senangnya, sore tadi sehabis kontrol ke dokter pengen langsung ke toko buku Thalia. Sudah sejak berhari2 yang lalu kepingin baca bacaan2 ringan. Mungkin karena otakku sudah terlalu penuh kali ya? :)
Tapi begitu ngecek rekening, rupanya dana beasiswa belum masuk, hehehe. Beginilah kalo tiap bulan hidup dari kasih karunia :) Karena gak pingin 'mengganggu' simpanan kami, akhirnya kami untuk putuskan pulang saja, beli bukunya ntar aja kalo dananya sudah masuk.
Sepanjang perjalanan pulang, aku ngoceh sama suami tentang buku2 yang ingin aku beli. Beberapa diantaranya tidak tersedia di Thalia, jadi kudu beli di Amazon.
Ini buku2 yang masuk dalam wishlist saya:

1. Cynthia Heald (2005). Becoming a Woman of Excellence.
Kenapa?
Buku ini sedang jadi bahan PA kaum wanita di gereja kami di IBC Bremen. Karena saya tidak pernah bisa (atau emang gak mau ya?) datang ke acara kaum wanita itu, jadi saya pikir sebaiknya saya cari bukunya dan pelajari sendiri. Rencananya nanti kalau ada waktu mau saya bagikan juga di acara Frauentreffen teman2 PERKI Bremen.

2. Elisabeth Elliot (1999). Let Me be a Woman.
Kenapa?
Saya lupa tepatnya dimana, tapi yang pasti dari blog seorang teman, saya pernah membaca tulisan dia tentang buku ini. Teman saya itu sangat menyarankan setiap wanita, khususnya yang sudah menikah untuk membaca buku ini. Ok, will do it soon!

3. One of Shopaholic series from Sophie Kinsella.
Kenapa?
Yaa itu tadi, saya emang lagi pengen baca yang ringan2. Kalo baca resensinya di Amazon, rasanya novel ini tidak 'seserius' novel2nya Coelho ataupun Steel :) Dan lagi, kalo baca sepintas tentang tokoh utama dalam serial karya Kinsella ini, karakternya kok kayak gue banget deh... hahaha.

Udah ahh, mo bobok dulu nih. Senang banget malam ini gak perlu ngelembur lagi...

Wednesday, June 28, 2006

Italy vs Australia

Senin, 26.06.06 jam 17:00 waktu Jerman, ZDF menayangkan pertandingan antara Italy vs Australia. Sejak awal hampir semua orang sudah memprediksi kalau Italy pasti menang dan saya setuju dengan prediksi itu. Sejujurnya jauh di lubuk hati, saya sendiri agak sangsi karena menurut saya penampilan tim Australia sejak babak penyisihan hingga saat ini selalu memukau. Sempat terkejut juga melihat bagaimana mereka bisa bermain seperti tim2 favorit lainnya. Guus Hiddink memang hebat dalam hal ini, sama hebatnya seperti ketika dia melatih tim Korea Selatan di WC 2002.

Pertandingan antara Italy vs Australia ternyata berjalan cukup alot. Kedua tim bermain seimbang, sama2 menyerang tetapi lapisan pertahanan belakang cukup rapi. Sampai akhir babak pertama, saya masih berpikir bahwa pertandingan kali ini akan berakhir dengan adu pinalty. Dan kalau sampai adu pinalty terjadi, saya sangat yakin kalau Italy pasti menang. Buffon adalah salah satu kiper terbaik di dunia (menurut saya). Dari 5 tendangan pinalty Australia, saya perkirakan paling kurang 2 tendangan akan di-block oleh Buffon.
Itu angan-angan saya tadi...
Dan sampai menit ke-90, saya masih tetap berangan2 seperti itu....
Kemudian ada tambahan 4 menit. Tanpa diduga di menit terakhir Fabio Grosso dijatuhkan bek Australia, Lucas Neill di kotak terlarang. Semua mata pasti melihat kalo jatuhnya Grosso itu cuman diving, yang dalam hal ini Italy emang terkenal paling jago...
Akhirnya wasit pun menghadiahkan pinalty ke Italy yang dieksekusi oleh Totti. Gol di akhir permainan inilah yang menghantarkan Italy ke masuk putaran berikutnya.

Saya ini fans berat Italy, tapi saya tetap tidak suka dengan cara Italy meraih kemenangan :(
Sebagai seorang yang pernah merasakan hidup layak dengan fasilitas yang bagus selama jadi 'kuli' untuk pemerintah Australia, saya merasa sedih dengan cara kalahnya Australia.

Beberapa hari yang lalu mantan boss saya kirim email ke saya...
"Have not heard from you so guess you are right into World Cup fever!!? Have you been able to get caught up in the activities? Lots of coverage over here. Hope Australia get into the next round!"

Kemudian siang tadi sebelum pertandingan dimulai, mantan boss saya ini ngebales email saya seperti ini:
"Yeah big result for Australia, now they have to play Italy!! Are you supporting Italy or Germany??"

Dari dulu dia emang taunya saya ini pendukung Italy, hehehe. Dia pasti gak nyangka kalo saya tuh sedih banget Australia harus pulang dengan cara seperti itu.
Tapi ya sudahlah, seperti kata suami saya, sepak bola itu terkadang memang sulit untuk diprediksi. Sepak bola adalah game, jadi jangan terlalu dimasukin hati.

Thursday, June 22, 2006

Group E: Ceko vs Italy

Buat saya pertandingan hari ini adalah yang paling mendebarkan. Soalnya dari ke-4 peserta di Group E ini belum ada satupun yang berhasil memastikan diri bakal lolos ke babak perdelapan final. Dan pertandingan terakhir nanti sore inilah (waktu Jerman) yang paling menentukan.
Kalau saya sih pengennya Italy dan Ceko saja yang masuk, hehehe. Soalnya dari dulu saya emang suka banget sama tim Italy. Kalo Ceko, saya sukanya karena ada Nedved :D Trus juga karena tahun 2004 lalu mereka mainnya bagus sekali di Piala Eropa, sampe bisa masuk ke semifinal booo... Saya pikir itu karena mereka punya Nedved dan Milan Baros tentunya.
Kalau melihat statistik nilai ke-4 tim peserta saat ini:
  • Italy 3:1 Score: 4
  • Ceko 3:2 Score: 3
  • Ghana 2:2 Score: 3
  • USA 1:4 Score: 1
kayaknya semua tim masih punya kans yang sama untuk bisa masuk ke babak berikutnya. Harapan saya sederhana saja: USA harus bisa seri dengan Ghana atau kalau mau aman USA sebaiknya mengalahkan Ghana dengan score minimal 1-0, sementara Ceko minimal harus bisa seri sama Italy. Kalo kejadiannya bener spt itu, maka yang lolos itu adalah Ceko dan Italy. Intinya adalah: USA harus menang dan Ceko tidak boleh kalah! Itu saja!
Hmm, alangkah indahnya hidup seandainya bener mauku ini bisa keturutan...

Source: http://hestiasari.multiply.com/reviews/item/1

Thursday, June 15, 2006

Leaving Bremen for good...

Waktu berlalu cepat sekali. Tgl 1 Juni kemarin kami sudah melapor ke pemilik apartment kalau study kami sudah akan selesai dan rencananya kami akan pulang ke Indonesia akhir Agustus ini. Si Bapak pemilik apartment sempat kaget dan sedih juga. Katanya kenapa kami gak menetap saja di Jerman, hehehe. Dia sudah kadung senang sama kami, jadi dia minta kalau ada teman orang Indonesia yang ingin menggantikan kami, dia akan senang sekali dan dia percaya saja dengan rekomendasi kami.




Terlepas dari urusan rumah, rasanya masih banyak sekali hal2 yang perlu kami selesaikan menjelang kepulangan ini. Mulai dari melapor dan memutuskan rekening telpon dan internet, SWB (strom), televisi, handphone, dsb. Belum lagi kami harus mulai packing barang (terutama buku2 dan ole2 untuk keluarga) dan membuang barang2 yang tidak kami perlukan. Selain itu kami juga harus melaporkan diri ke KBRI di Hamburg.
Aduh, rasanya banyak sekali yang harus dilakukan...
Sementara pada saat yang bersamaan, kami dikejar waktu untuk menyelesaikan thesis kami. Dan sebenarnya itu yang paling utama untuk diselesaikan saat ini!

Ada rasa sedih dan berat untuk meninggalkan Bremen, meninggalkan kehidupan yang sudah mulai kami nikmati di sini, meninggalkan apartment kami, teman dan sahabat2 yang sudah seperti saudara sendiri, dan meninggalkan pelayanan kami.
Tapi disisi lain ada juga rasa deg2an dan senang karena sebentar lagi akan bertemu dan kumpul kembali dengan keluarga di Indonesia.
Saya sudah mulai ngebayangin kehidupan yang akan kembali saya jalani begitu tiba di Indonesia nanti. Bisa jajan segala macam makanan, nongkrong di Gramedia, ngegosip sama adik2, wahh asik sekali...
Saya percaya, ketika ada hal baru yang kita dapatkan, kadang2 ada hal lain yang harus kita relakan untuk dilepas... Dan Tuhan selalu baik, semua pasti indah pada waktunya.

Tuesday, June 06, 2006

Grillen Party

Heute habe ich eine Grillen-Party mit einigen alten Freunden von Sprachschule. Es war im Haus von Hui Ling, eine Freundin aus China, wer mit einen deutschen Mann geheiratet hat.
Wir sprachen uns, zurückgerufen den Gedächtnissen, die wir hatten als wir im Sprachschule waren. Es war wirklich schöne Momente!
David, Hui Lings Baby ist jetzt grösser. Er ist so nett und freundlich. Einige seiner Fotos, die du unten finden kannst.

---
Today I have a barbeque party with some old friends from language school. It was in Hui Ling's house, a friend from China who's married with a German guy.
We talked each other, recalled the memories we had when we were in the school. It was really beautiful moments!
David, Hui Ling's baby is growing up now. He is so cute and friendly. Some of his photos you can find below.

---
P.S. Lagi blajar nulis pake bahasa orang sini, maksudnya sih biar gak lupa gitu loh :) Kalo salah, mohon dikoreksi ya. Danke sehr! Btw, 'cute' itu apa sih bhs Jermannya?


Tuesday, May 30, 2006

Kamera Poket

'OE dan kurang menarik objeknya.... susah memang kalok pakek poket'

Itu komentar paling gak enak yang tertulis di foto terakhir yang tadi aku upload di FN, dengan nilai 1TU.
Jujur saja, itu foto (ternyata) emang gak bagus. Saya bilang 'ternyata' karena saya baru menyadarinya setelah saya upload dan dapat beberapa komen.
Foto itu aku edit dengan laptop, gak pake PC yang biasa kupakai. Contrast dan brightness di kedua layar komputer tsb memang gak sama, sementara mataku belum terbiasa dengan contrast dan brightness di laptopku. Setelah diupload, dapet komen, baru ngeh kalo flare di bagian atas foto emang keliatan dan ganggu banget.
Sempat bengong juga liatnya, lah wong pas ngedit gak keliatan kok...
Ya sutralah, sekalian belajar juga dari komen teman2 fotografer.

Tapi yang mau aku bagiin disini adalah komentar beberapa teman ttg kamera poketku. Di beberapa fotoku yang lain juga pernah ada yang komen gak enak ttg kameraku.
Kadang2 suka sedih juga bacanya. Saya emang cuman bisa beli kamera poket, tidak seperti teman2 fotografer lain yang kameranya hebat2. Dan selama ini saya enjoy2 saja pakai kamera poket ini.
Kalau ternyata hasil jepretannya kurang bagus, bisa jadi karena memang kameranya cuman segitu mampunya, tapi peran saya yang megang kamera juga besar. Kamera bagus kalo fotografernya gak bisa makenya, kan percuma juga ya. Tapi kalo kamera biasa di tangan fotografer yang tepat, nahh itu baru hebat :)
Jadi foto yang gak bagus tadi, itu bukan salah kameranya, tapi emang saya-nya yang gak bisa makenya.
Kamera ini memang belum maksimal di tanganku, karena aku belum benar2 mengenal karakteristiknya. Sempat kepikiran untuk menjualnya di ebay, tapi setelah kupikir2, rasanya sayang juga. Soalnya kamera inilah yang mengantarkanku dapat FgPE di FN. Dan kenangan bersama kamera ini cukup banyak. Perjalanannya pun sudah panjang, sudah banyak moment yang berhasil diabadikannya. Andai suatu hari nanti saya punya kamera yang lebih profesional, kamera poket ini tetap akan kusimpan. Sungguh loh!

Thursday, March 30, 2006

FgPE

Hari ini dikasih penghargaan sebagai Fotografer Pilihan Editor (FgPE) di fotografer.net.
Seneng, bangga, sekaligus terkejut kok bisa ya... Soalnya kalo ngeliat foto2 saya, kayaknya belum layak dapet penghargaan itu. Udah gitu, banyak teman2 fotografer yang kirim messages ucapan selamat. Makin seneng dah :)
Terima kasih Tuhan.

Thursday, March 09, 2006

Traveling? Yeah, why not?!

As far as most things are concerned, my husband and I are in perfect synchronicity. For instance, we share the same interests of life such as fave food, crazy on football, music style, and a keen on traveling. I highlighted the term of 'traveling' since I would point it here.

I don't remember since when exactly we love to do traveling. Hmm, let me think...
I guess since we were here in Germany. We come here for study. True. But we also need another thing to do for fun. And we think that traveling is a great choice as compensation of our study. Right? :)

We really enjoyed some traveling we have done so far. Visited nice places, met with people around the world, enjoyed the culture, the food, the building style...
Still want to do some more. Some places are in our list: Rome, Praha, London, Stockholm, Venezia, etc.
But in the other side we should be wise to use our limited money :) Try to consider smartly each of nice traveling offer, even it's quite cheap though.

The next traveling would be a trip to Sonderborg and continued to Copenhagen, hopefully in April. So now, we are so excited waiting for announcement from Mbak Mia and Mas Yadi. Yippieee!

Saturday, February 25, 2006

Champions League: Werder Bremen vs Juventus Turin

One more precious moment has been granted into my life. Since I came here I've been praying for the coming of Juventus to Bremen. And God answered me...
On 22nd of February, my husband and I got a chance to watch a big match of 1/8 round of Champions League between Werder and Juventus. The tickets cost 80 Euro for two different-away seats.

I couldn't believe that Nedved -- the best player in the world, at least in my eyes -- was running around the field in front of me. He was so amazing, so strong, and incredible!

to be continued...

Monday, February 06, 2006

xhtml files

Ok.. it's 01:35 am now..
And I'm still struggling with xhtml files..

...
...
...
...
...

HELP!!!

Thursday, February 02, 2006

3 things

It's February now.
I have to discipline myself.
3 things should be finished today.

- magazine cover for Paul Renner (Typography and Layout)
- poster for Paul Renner (Typography and Layout)
- flash design for Joan Truckenbrod (Hypermedia)

So now... ACTION!

Monday, January 23, 2006

Selamat tinggal sepatu butut..

Hari ini, tanpa direncanakan, aku membeli sepatu sport baru di Deichmann.. cihuyy!!
Sudah lama sebenarnya aku harus menanggalkan sepatu butut yang selama ini sudah menjadi teman perjalananku sehari2. Tapi karena aku terlalu sayang dengan sepatu ini, makanya tetap kupakai. Selain karena modelnya yang sederhana, sepatu ini juga sangat nyaman dipakai. Mau nginjek apa aja, kepentok apa aja, kalo pake sepatu ini kayaknya gak akan terlalu berasa deh.

Tapi hari ini, mau tak mau aku harus rela melepasnya. Penggantinya sudah datang..
Sepulang dari Deichmann, kupandangi sepatuku ini lama2 dan baru kusadari kalau ternyata dia memang sudah sangat jelek, bau, dan sangat butut. Sebagai penghargaan terakhir atas jasanya selama 1.5 tahun ini, kufoto dia. Kemudian akhirnya kumasukkan dia ke dalam tempat sampah.

Selamat tinggal sepatu bututku.. Goodbye.. Au revoir.. Tschüß..

Wednesday, January 18, 2006

Konsep Diri

Oke, kayaknya ini bahasan yang sudah basi deh ya. Tapi biar saja, wong saya lagi pengen nulis ini kok, hehehe...

Tadi pagi saya ujian presentasi di kelas Hypermedia. Buat anak2 Digital Media, yang namanya presentasi itu seharusnya sudah jadi makanan empuk, saking seringnya (harus) berpresentasi di depan kelas :). Kalo diitung2 mungkin ada 5 kali dalam tiap semester.
Sayangnya, saya ini punya konsep diri yang kurang baik (baca: sangat tidak PD-an). Belum juga apa2, sudah panik duluan, takut kaki gemeteran, kuatir kalo ntar ada pertanyaan yang gak bisa dijawab gimana ya, trus ditambah lagi dengan perut mules yang bikin tampangku jadi makin tidak karuan... Kasian banget deh saya ini, huhuhu...

Suamiku adalah orang yang paling sering ngomongin konsep diri. Akibatnya, aku jadi ikutan sering mikirin ini, tapi belum bisa nerapin semuanya.
Konsep diri itu seperti cara pandang atau cara menilai diri sendiri. Orang yang punya konsep diri negatif akan cenderung bersikap pesimis, mudah menyerah, gampang kuatir, mudah dipengaruhi karena tidak punya pendirian, dsb. Akibatnya dia akan tampak seperti orang yang kurang PD dan seringkali mengkritik dirinya sendiri.
Sebaliknya, orang yang punya konsep diri positif akan terlihat lebih optimis dan sangat PD.
Idealnya sih tentu saja menjadi orang dengan konsep diri positif. Tapi menurut saya, kalo terlalu PD juga bisa kebablasan jadi terkesan sombong ya... Yaa pokoknya diatur2 sajalah supaya tepat pada porsinya.

Konsep diri sangat dipengaruhi oleh pembentukan karakter sejak kecil, di dalam keluarga dan di sekolah. Selain itu, 'dengan siapa kita berteman' juga sangat mempengaruhi konsep diri kita.
Saya pernah punya teman yang selalu melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak ingin dia lakukan, dan dia pergi ke sana dan ke sini hanya untuk mendapatkan satu penghargaan dari orang2 tertentu di sekitarnya (ini menurut pengakuan dia sendiri). Dalam mata saya, dia sebenarnya orang yang hebat, dia punya segalanya: pinter, cantik, dan berduit. Tapi yang membuat saya heran kenapa konsep dirinya masih bisa dipengaruhi oleh 'apa kata orang nantinya'. Satu hal yang pasti, dia berteman dengan beberapa orang dari satu kelompok tertentu dan teman saya ini ingin sekali diterima di kelompok itu. Akibatnya hidup teman saya ini jadi seperti bergantung sekali pada komentar dari orang2 di kelompok itu. Sayang sekali...

Satu contoh lain. Sewaktu masih kerja di Surabaya, saya punya teman dekat yang akhirnya jadi seperti mbakku sendiri: Mbak Dina. Orangnya pinter dan pengalaman kerjanya oke banget, tapi dia tetap rendah hati. Yang membuat saya kagum adalah konsep dirinya yang kuat sekali. Saya seringkali terpana ngeliat bagaimana dia bisa tetap tegar dan tidak terpengaruh dengan sekelilingnya. Entah orang mau bilang apa, dia tetap jalan. Tentunya ini menyangkut hal2 yang baik dan benar.

Ingat pesan dari orang tua kita: Kebiasaan yang baik, jangan sampai jadi rusak hanya karena pergaulan yang tidak tepat.

..to be continued..

Monday, January 16, 2006

Boring

Just back from AVM class.. and sad to say that I felt so bored in the class..
The worse fact is that I have to face and be ready for another shooting (again) tomorrow. Ohh no!

Sunday, January 08, 2006

Song for today: Great is the Lord

This is the song that we sang today at the IBC Bremen service...
-----

Great is the Lord

Great is the Lord and most worthy of praise
The city of our God, the holy place
The joy of the whole earth

Great is the Lord in whom we have the victory
He aids us against the enemy
We bow down on our knees

And Lord we want to lift Your Name on high
And Lord we want to thank you
for the works You've done in our lives.

And Lord we trust in Your unfailing love
For you alone are God eternal
Throughout earth and heaven above

©1985 Maranatha! Music
Words and Music by Steve McEwan

Friday, January 06, 2006

Memoirs of a Geisha (2005)

This is one of my fave reading. I have read both Indonesian and English versions. So touched and impressed me.
Before read this book, I used to think that Geisha is only such a 'hostess' (couldn't find any more suitable word for this, sorry!). But then I knew that I was completely wrong.

Arthur Golden has been tremendously telling us about the hard life of a Geisha. A Geisha has to learn so hard in order to be capable in singing, playing Japan traditional music, doing a beautiful traditional dancing, etc. Besides, a Geisha is expected to be smart in entertaining her guest.

Ok, this is a short overview of the book I copied from Yahoo! Movies.

In the years before World War II, a Japanese child is torn from her penniless family to work as a geisha house. Despite a treacherous rival who nearly breaks her spirit, the girl blossoms into the legendary geisha Sayuri. Beautiful and accomplished, Sayuri captivates the most powerful men of her day, but is haunted by her secret love for the one man beyond her reach.

I'm happy that Columbia Pictures in collaboration with DreamWorks SKG decided to produce the movie of this book. And they did a great casting since Ziyi Zhang, Ken Watanabe, Gong Li, and Michelle Yeoh are on the artists list. Perfect! No wonder if the movie has been on the box office list in some last weekends in the USA.