Wednesday, June 28, 2006

Italy vs Australia

Senin, 26.06.06 jam 17:00 waktu Jerman, ZDF menayangkan pertandingan antara Italy vs Australia. Sejak awal hampir semua orang sudah memprediksi kalau Italy pasti menang dan saya setuju dengan prediksi itu. Sejujurnya jauh di lubuk hati, saya sendiri agak sangsi karena menurut saya penampilan tim Australia sejak babak penyisihan hingga saat ini selalu memukau. Sempat terkejut juga melihat bagaimana mereka bisa bermain seperti tim2 favorit lainnya. Guus Hiddink memang hebat dalam hal ini, sama hebatnya seperti ketika dia melatih tim Korea Selatan di WC 2002.

Pertandingan antara Italy vs Australia ternyata berjalan cukup alot. Kedua tim bermain seimbang, sama2 menyerang tetapi lapisan pertahanan belakang cukup rapi. Sampai akhir babak pertama, saya masih berpikir bahwa pertandingan kali ini akan berakhir dengan adu pinalty. Dan kalau sampai adu pinalty terjadi, saya sangat yakin kalau Italy pasti menang. Buffon adalah salah satu kiper terbaik di dunia (menurut saya). Dari 5 tendangan pinalty Australia, saya perkirakan paling kurang 2 tendangan akan di-block oleh Buffon.
Itu angan-angan saya tadi...
Dan sampai menit ke-90, saya masih tetap berangan2 seperti itu....
Kemudian ada tambahan 4 menit. Tanpa diduga di menit terakhir Fabio Grosso dijatuhkan bek Australia, Lucas Neill di kotak terlarang. Semua mata pasti melihat kalo jatuhnya Grosso itu cuman diving, yang dalam hal ini Italy emang terkenal paling jago...
Akhirnya wasit pun menghadiahkan pinalty ke Italy yang dieksekusi oleh Totti. Gol di akhir permainan inilah yang menghantarkan Italy ke masuk putaran berikutnya.

Saya ini fans berat Italy, tapi saya tetap tidak suka dengan cara Italy meraih kemenangan :(
Sebagai seorang yang pernah merasakan hidup layak dengan fasilitas yang bagus selama jadi 'kuli' untuk pemerintah Australia, saya merasa sedih dengan cara kalahnya Australia.

Beberapa hari yang lalu mantan boss saya kirim email ke saya...
"Have not heard from you so guess you are right into World Cup fever!!? Have you been able to get caught up in the activities? Lots of coverage over here. Hope Australia get into the next round!"

Kemudian siang tadi sebelum pertandingan dimulai, mantan boss saya ini ngebales email saya seperti ini:
"Yeah big result for Australia, now they have to play Italy!! Are you supporting Italy or Germany??"

Dari dulu dia emang taunya saya ini pendukung Italy, hehehe. Dia pasti gak nyangka kalo saya tuh sedih banget Australia harus pulang dengan cara seperti itu.
Tapi ya sudahlah, seperti kata suami saya, sepak bola itu terkadang memang sulit untuk diprediksi. Sepak bola adalah game, jadi jangan terlalu dimasukin hati.

2 comments:

Anonymous said...

Halo mba Hesti, saya setuju dgn pendapat suami mba Hesti...

Pertandingan sport is a game, kalah menang hal yg biasa. Saat main bagus dan beruntung bisa menang, sementara di saat lainnya hrs bisa mengakui kemenangan lawan... :D

Aku jg dulu suka ngehubung2in banyak hal ke pertandinga sport jd suka sedih sendiri, tp kayaknya jd gak fair jg. Saya jd pikir apa hubungannya dgn sport..hehehe... akhirnya saya nonton dgn perasaan lbh free... just sport, it's a game... kadang menang kadang jg kalah, that's the spirit of the game...hehehe...sorry mba kalo sok tau...hihihi... ;)

Hesti said...

hehehe, bener banget Mbak Maria. Sepakbola is a game. Tapi kadang2 tidak dpt dihindarkan emosi jadi ikut terlibat juga. Dan itulah yang membuat sepakbola jadi menarik :)
kalo saya sih sedihnya bisa sampe 3 hari tuh. gimana gak sedih, itu kan sejarah, yg gak mungkin bisa 'diundo' lagi kejadiannya :)
makasih ya buat opininya.