Monday, December 31, 2007

End of Year Reflection

Year 2007 will be going in some hours. Many things happened, good and bad things, or just in between. Above all, I praise the Lord for His love, blessing, and guidance that never end. His provision was all around.
Here I'm writing a summary upon this whole year through. I don’t know if I can accurately sum up my experiences within this limited time, but at least I will write a reflection on what has happened and what I have learnt during the year.

There are three important points in 2007 I want to highlight here...
In February, I finished my study in Germany. It was the end of two years four months of my study.
The hardest time of my study was in the last phase, when I worked on my thesis. Due to some reasons, I had to work from in Indonesia for four months. During the time, I communicated with my supervisors through email. Sometimes it was answered, sometimes not...

Working under very minimum supervision was not easy for me. And meanwhile, I was in the beginning periods of pregnancy. I believe you all could imagine how hard to work on designing, to get concentrate on programming, to read dozens of articles and books, and so on, while you got headache, tiredness, and always sleepy. Ok ok, I didn't experience all those pregnancy symptoms (morning sickness, backache, strong food craving, etc.) and hamilnya juga gak rewel2 amat. But still, it was really tough and uncomfortable.
Oh well, that moment has passed by. I'm glad that I finally could complete my study two months earlier than the official schedule. Each time I remember that moments, I'm always amazed by His awesome works.

After getting my study done, late February early March, we (my husband, the tiny embryo in my womb, and I) left Bremen and back to Indonesia (now I'm talking about the second hightlighted point in 2007). My feelings were mixed at that moment. Laughs and cries came altogether. Friends came to say goodbye and to give hugs. Saying goodbye is never an easy thing :(( Tons of precious memories will be remaining in our hearts.
Inspite everything, again I thank God for always keeping me in His hand, always be with me passing the winters, springs, summers, and autumns...

The third thing that really higlighted year 2007 happened in August. After six years married, on 20th August, I normally delivered a baby boy. He is named Amadeo Constantine Pasila. The name has been prepared since 2004, when we started to pray for having a baby.
'Amadeo' is an Italian name, meaning: the one who loves God. 'Constantine' is originally a Latin name (Konstantinus), meaning: strong, constant, endlessly. 'Pasila' is definitely a surname :)
So, we do hope that our son could be: the one who loves God endlessly.

Amadeo is the most priceless treasure that we have ever. He is the answer of our prayers. He proves us that God's promise will be done at His convenient time. He reminds us that the same God has also promised to Abraham that his descendants would be blessed (and yes, they are!), promised to Sarah that she would get a child (and yes, she have it!), promised to Noah that there won't be another overflowed water (and yes, look at the rainbow after the rain!)...

There all you have my sum up for 2007.
For the year 2008, I have some hopes for my country, my family, and myself. The hopes that are followed by faith along with love. The hopes that could make me living in His promises and standing firmly in His way. Hopefully.

HAPPY NEW YEAR 2008!

Saturday, December 22, 2007

Pengumuman tebak jenis kelamin bayi

Saya tidak lupa.
Iya, saya masih ingat akan janji saya di sini.
Pengumuman pemenangnya memang jadi agak lama karena saya sulit sekali bikin foto Deo yang bagus dan 'tidak biasa'. Mohon maaf atas keterlambatan ini.
Terima kasih untuk semua yang sudah berpartisipasi, baik itu yang sudah ikutan menebak maupun yang sudah memberi saran, nasihat, dan ikut mendoakan :)

Dari jumlah tebakan yang masuk, 52% menebak cowok, 36% menebak cewek, dan sisanya (12%) abstain. Karena cukup banyak yang ikutan, akhirnya diputuskan pemenangnya tidak hanya satu tapi tiga orang. Horeee...
Akhir Oktober yang lalu kami (orang tua, oma, dan tantenya Deo) sudah mengundi, dan inilah pemenangnya:

  1. Betty - Jakarta
  2. Mbak Dian - Delmenhorst
  3. Pak Widodo - Frankfurt

Bagi yang belum beruntung, foto2 eksklusif Deo saya lampirkan di sini, boleh dipandangi sepuasnya :) Maaf, sengaja di-watermark, untuk alasan keamanan saja :)
Bagi para pemenang, silahkan pilih foto mana yang diinginkan dan tolong kirimkan alamat kalian ya. Foto beserta tanda tangan Deo akan segera dikirimkan... Selamat ya!





Friday, December 07, 2007

Deo bisa tengkurap!

Deo sudah 3.5 bulan. Hampir setiap hari ada saja hal2 baru yang ditunjukkannya.
Beberapa hari yang lalu dia mulai membalikkan badannya ke kanan dan ke kiri (sambil tiduran tentunya), atas inisiatif dia sendiri dan tanpa bantuan orang lain. Meski sudah bisa miring2 gitu, tapi dia belum bisa balik kembali ke posisi awal. Nah, disitu baru dia butuh bantuan :)

Kemudian, dua malam yang lalu, ketika lagi asik tidur miring2 gitu, tiba2 saja Deo bikin satu manuver tak terduga. Dia tengkurap dengan kepala ditegakkan! Dan itu atas usaha dia sendiri.



Bagi seorang ibu, tidak ada yang lebih membahagiakan selain melihat perkembangan anaknya hari demi hari...

Friday, November 23, 2007

Bertemu dengan Nicholas Saputra

Waktu itu saya lagi jalan2 di kebun teh, ditemani seekor anjing Herder yang gak tau darimana datangnya tau2 sudah ada di sebelah saya :)
Kemudian dari arah berlawanan datang Nicholas Saputra. Waktu papasan, dia menyapa saya dan kita jadinya ngobrol akrab kayak kawan lama. Dia cerita tentang perkembangan karir dia, kerjaan dia saat ini, dan juga tentang New York (loh apa hubungannya yak?!).
Tak lama kemudian Nicholas pamitan. Dia pergi sambil membawa anjing Herder saya.
Saya tadinya gak ngeh kalo anjing itu sudah gak ada di sebelah saya lagi. Pas sadar, si Nicholas sudah menghilang... Saya jadi panik dan mulai manggil2 dia...
Tiba2 saya terbangun dan kaget karena Deo mulai menghentak2kan kakinya di tempat tidur...

Oalahhh, ternyata saya cuma mimpi... *grin*
Heran juga kok bisa semalam itu mimpi kayak gitu, tokohnya si Nicholas lagi :)
Yaaa saya emang ngefans berat sama dia. Dan beberapa hari lalu saya baca tentang dia di koran, yang katanya dapet kerjaan baru jadi presenter sebuah acara film dan musik di sebuah stasiun TV di Malaysia. Mungkin karena itu kali makanya sampe kebawa mimpi.
Ahh ada2 saja ya, sudah emak2 tapi masih juga mimpiin brondong, hihihi...

Monday, October 15, 2007

Lebaran Storyboard

Kalau lagi libur panjang kayak sekarang ini, emang paling enak buat ngapa2in. Suami yang selalu sibuk kerja, pas liburan jadi bisa dikerahkan untuk bantuin nemenin Deo main.
Yah, seperti storyboard di bawah ini. Fotonya asal jepret aja, gak taunya kok bisa jadi cerita gitu, pas momen Lebaran lagi. Enjoy!


Update: Kayaknya message board di sini gak ngijinin buat file gede. Silahkan lihat original fotonya di: http://i90.photobucket.com/albums/k248/hestiasari/LebaranStoryboard.jpg

Thursday, October 11, 2007

Selamat Hari Raya Idul Fitri

Kepada teman2 yang merayakan, saya dan keluarga ingin mengucapkan:

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1428 H
Mohon maaf lahir dan batin


Meski tidak merayakan Lebaran, tetapi hari raya umat Muslim ini selalu punya makna tersendiri buat saya.
Semasa kanak-kanak, Lebaran selalu jadi momen dimana keakraban dan kekeluargaan antar tetangga (di sekitar rumah saya) jadi benar2 (lebih) nyata. Saling mengunjungi dan bersilaturahmi, saling kirim-mengirim kue dan makanan khas Lebaran (ketupat, opor ayam, kue kurma, dsb).
Kami sesama anak2 biasanya saling membanggakan jumlah kiriman yang diterima. Memang seringkali berbeda jumlahnya antar satu rumah dengan rumah lainnya. Jumlah kiriman itulah yang secara tidak langsung menggambarkan seberapa luas relasi kita dengan tetangga sekitar. Dan yang menyenangkan, rumah saya hampir selalu jadi peneriman kiriman yang paling banyak :)
Akibatnya, kalau Natal tiba, rumah saya juga yang akan jadi pengirim makanan yang paling banyak. Tapi itu semua sangat menyenangkan dan sama sekali bukanlah beban bagi kami. Bukan kirim-mengirimnya yang penting, tapi ada nilai2 kekeluargaan dan kebaikan yang ingin kami pelihara. Budaya kirim-mengirim itu bisa jadi media untuk menjaga hubungan dengan tetangga.
Masihkah kebiasaan kirim-mengirim makanan itu ada sampai hari ini?

Monday, October 08, 2007

The Baby Book... by Sears

The Baby Book: Everything You Need to Know About Your Baby From Birth to Age Two by William Sears, Martha Sears, Robert Sears, and James Sears
---

This book is one of my long-felt wants. I have been wanting it since mid period of my pregnancy. Sad that no bookstore in Indonesia have it. Then there was a friend of mine in the States who planned to back home. Jadi deh nitip ke dia :) Thanks Ira, you're my angle!

Now the book is on my bed (bad habit: always sleep with the book I'm reading). Don't know when I will complete it, pretty thick indeed. Every time I'm about to start reading it, my infant has calling me first :)

From a few first pages I have read, I could say that this is a great book. It offers wonderful advices on everything new mommy wonder about, like feeding the baby and sleep schedules. Really, this is the 'baby bible'. Every new mom should have one.

Saturday, September 22, 2007

Deo genap satu bulan

Tak terasa tgl 20 kemarin Deo genap berusia satu bulan. Terima kasih Tuhan...
Sebagai ungkapan syukur, kami bikin syukuran kecil di rumah dan pesan bingkisan untuk dibagikan ke tetangga dan beberapa orang dekat. Kalo orang China bilangnya Man Yek. Nah, ini loh foto bingkisannya...


Karena bingkisannya gak ada card-nya (soalnya pesennya gak banyak, jadi gak dapet free-card, hehe), maka saya jadinya iseng bikin yang simpel dan cepet di Photoshop. Trus kebetulan di rumah lagi gak ada printer, akhirnya sama suami file card-nya dibawa dan dicetak ke foto studio :)

Hari itu juga Deo sengaja saya dandani. Rambutnya disisir rapi dan dipakein baju rapi juga karena mau saya foto. Sayangnya hampir sepanjang hari itu Deo malah rewel, nangis terus... Kalo gak gitu dia malah tidur. Jadi fotonya gak ada yang bagus bener :). Yah gpp deh, toh buat kenang2an Deo kalo besar nanti.



Sekian dulu cerita tentang ulang bulan pertama Deo...

Tuesday, August 28, 2007

ACP

Nama: Amadeo Constantine Pasila
Lahir: Surabaya, 20 Agustus 2007 (RS St. Vincentius A. Paulo) pukul 13:28 WIB
BB: 2630 gr, PB: 48 cm



Di atas ini adalah foto si kecil di menit2 awal kelahiran (fresh from the heaven).
Thanks buat dukungan dan doanya.

PS. Jadi sudah pada tau kan jawaban tebak2annya? :) Maaf masih belom sempat ngundi pemenangnya. Masih hectic bgt sama si kecil...

Tuesday, August 07, 2007

Coba tebak: boy or girl!

Mengetahui jenis kelamin bayi yang masih dalam kandungan selalu menjadi hal yang menarik. Sangat menyenangkan jika jenis kelamin bayi tersebut sesuai dengan yang diidamkan oleh pasangan yang bersangkutan.
Dan ini juga didukung oleh kemajuan teknologi saat ini, dengan USG misalnya, jenis kelamin bayi sudah dapat diketahui pada usia kehamilan 20 minggu. Kemudian baru2 ini di Inggris ditemukan satu metode baru yang disebut sebagai Kit Pengujian DNA, yang bisa mengetahui jenis kelamin bayi meski usia kehamilan si ibu baru menginjak enam minggu!
Well, teknologi memang semakin canggih namun tetap saja Tuhan yang menentukan. Jenis kelamin bayi yang sudah bisa diprediksi sebelum bayi dilahirkan, bisa saja meleset hasilnya.

Sejak awal kehamilan, saya dan suami sudah sepakat tidak ingin mengetahui jenis kelamin bayi kami sebelum dia lahir. Meski rasa penasaran itu ada, tapi kami berusaha untuk tidak terlalu memikirkannya. Dan waktu itu rasanya memang semakin excited saja bisa tetap menyimpan pertanyaan itu dan membiarkannya terjawab hingga saatnya nanti.
Tapi pada suatu hari...
Dokter kandungan saya itu memang terlalu sanguin. Meski sejak awal kami sudah wanta-wanti tidak ingin diberitahu jenis kelamin anak kami, tapi pada suatu hari dia sempat kelepasan ngomong... Weleh-weleh... Jadi sekarang kami (mau tak mau) sudah tau jenis kelamin si kecil :)

Ok, supaya ini tetap jadi sesuatu yang menarik, kami putuskan untuk tidak memberitahukan jenis kelamin si kecil kepada orang lain (kecuali orang tua dan saudara kandung). Teman2 banyak yang makin penasaran karena bingung mau pilih warna untuk kado si kecil. Kami sarankan mereka untuk memilih warna2 netral saja seperti hijau, kuning, putih, apa aja deh asal jangan biru dan pink :)

Nah, di sini saya mau bikin permainan tebak2an jenis kelamin anak kami. Saya minta teman2 untuk ngasih komen tentang dua hal ini:
- tebak jenis kelamin bayi, dan
- alasan menebak

Kata orang, salah satu variabel yang bisa digunakan untuk menebak jenis kelamin sang bayi adalah dengan melihat raut wajah si ibu dan bentuk perutnya.
Jadi dengan agak tersipu malu, di sini saya sertakan foto terakhir saya dalam masa kehamilan ini. Jangan kaget ya, sampai saat ini berat badan saya sudah naik drastis sampe 15 kg!!

Kalau Tuhan ijinkan, tgl 17 Agt besok ini adalah due-date persalinan saya. Tolong didoakan supaya lancar dan selamat ya.
So, masih ada waktu sekitar semingguan buat nebak. Nantinya akan diundi tebakan yang benar dan yang menang akan mendapatkan hadiah: foto2 exclusive si kecil lengkap dengan tanda-tangannya! :D
Hayoo atuh, ditunggu ya komennya...

Sunday, August 05, 2007

Respon terhadap tulisan Nesia [2]

Baca ini dulu: http://nesiari.multiply.com/journal/item/292/Yehova5_Inspirasi_vs_Wahyu

Saya akan coba membagikan kepada Nesia 'sedikit' dari apa yang saya pahami tentang sejarah penulisan Alkitab. Dan tulisan saya di bawah ini sama sekali tidak akan membahas atau membuat perbandingan dengan kitab2 lain yang menjadi pegangan umat lain.
Aduh aduh, siapakah saya ini sehingga saya dengan gagahnya bisa menuliskan pengetahuan saya yang hanya secuil tentang kitab pegangan umat lain? Saya ini terlalu kecil untuk hal yang sebesar itu :)

Alkitab memang dituliskan oleh 'manusia biasa' yang saya percaya sudah sejak awal mereka memang didesign Allah untuk dipakai menjadi penulis Alkitab. Para penulis ini berulangkali menyatakan bahwa mereka menyampaikan Firman Allah itu bersumber dari Allah sendiri, yang sama sekali tidak mengandung kesalahan dan memiliki otoritas. Sangatlah menakjubkan jika seorang penulis mengatakan hal tersebut, dan jika 40 orang penulis Alkitab dengan keliru mengklaim hal tersebut, maka pastilah mereka semua berdusta atau tidak waras atau keduanya.
Alkitab memuat pernyataan yang kuat dihubungkan dengan sumber, inspirasi dan isinya. Alkitab menyatakan bahwa Allah sendiri adalah arsitek sekaligus penulisnya. Hal itu dikuatkan dengan pernyataan2 berikut:
  • Ketahuilah, tak satu pun ramalan dalam Alkitab berasal dari interpretasi manusia, sebab ramalan bukan berasal dari manusia, akan tetapi para pengikut Tuhan berkata-kata dengan bimbingan Roh Kudus (2 Petrus 1:20-21)
  • Semua Firman Allah diberikan berdasarkan inspirasi Allah dan itu menguntungkan doktrin, sebagai bukti, koreksi, instruksi akan kebenaran (2 Timotius 3:16)
  • Surga dan dunia bisa musnah, tapi firmanKu tinggal tetap (Matius 24:35)

Dihadapkan pada beberapa pernyataan ini, beban untuk membukti kebenaran isinya seharusnya terletak pada pundak orang2 yang meragukannya.
Jika seseorang mau dan dengan sungguh2 menyelidiki bukti2 alkitabiah ini, maka dia akan menemukan bahwa klaim pengilhaman ilahi tersebut (yang dinyatakan lebih dari 3.000 kali dengan berbagai cara) sangat bisa dibenarkan.
Bukti mengagumkan tentang nubuat yang digenapi hanyalah salah satunya. Ratusan nubuat didalam Alkitab telah digenapi, secara spesifik dan mendetail, seringkali lama setelah penulis nubuat tersebut meninggal.
Contohnya, Daniel meramalkan pada tahun 538 SM (Daniel 9:24-27) bahwa Kristus akan datang sebagai Juru Selamat dan Raja Israel yang dijanjikan 483 tahun setelah Raja Persia mengijinkan orang-orang Yahudi membangun kembali Yerusalem, yang pada saat itu masih berupa reruntuhan. Nubuat ini dengan jelas dan pasti akhirnya digenapi beberapa ratus tahun kemudian.
Banyak nubuat yang berkenaan dengan berbagai bangsa dan kota yang dengan berjalannya sejarah secara umum, digenapi semuanya secara literal. Lebih dari 300 nubuat digenapi oleh Kristus sendiri pada kedatanganNya yang pertama. Nubuat lain berhubungan dengan penyebaran kekristenan, agama-agama palsu, dan pokok-pokok lainnya.

Kemudian beberapa fakta yang mendukung keakuratan Alkitab secara ilmiah dinyatakan di sini:

  • Alkitab menyatakan bahwa bumi itu bulat lebih dari 2.200 tahun sebelum abad ke-15 dimana penjelajahan dilakukan untuk membuktikan bahwa bumi itu tidak datar. (Yesaya 40:22): “Dia yang bertahta di atas bulatan bumi…” Bahasa Ibrani menerjemahkannya sebagai ‘lingkaran’ yang maksud sebenarnya dalam ayat ini adalah ‘bulatan’.
  • Sebelum ada penemuan teleskop, Ptolemy menetapkan jumlah bintang sebanyak 1.056; Tycho Brahe 777, dan Kepley menghitung 1.005. Hitungan ini tampak konyol untuk orang yang hidup di abad 20, tetapi 600 tahun SM, Nabi Yeremia menyatakan bahwa bintang2 itu tidaklah terhitung jumlahnya (Yeremia 33:22).

Mengutip kalimat Nesia bagian paling akhir: Kebenaran mutlak pasti cuma satu, dan untuk sampai ke sana, tidak mungkin kalau tidak memakai pikiran, tidak hompimpa tahu-tahu inilah yang benar.
Setuju, kebenaran mutlak memang cuma satu. Tetapi untuk sampai kesana tidak harus dengan mengandalkan pikiran. Kenapa? Ada banyak hal yang karena keterbatasan pikiran manusia tidak dapat dipahaminya. Bukankah Allah itu maha segalanya? Bisakah pikiran Allah sepenuhnya dipahami oleh manusia? Tidak. Segala apa yang ada padaNya itu tidak akan pernah terjangkau oleh manusia.

Bumi itu bulat, tetapi Raja Nebukadnezar dalam Daniel 4:10-11 bermimpi melihat di tengah-tengah bumi ada sebatang pohon yang sangat tinggi, yang bertambah besar dan kuat, tingginya sampai ke langit, dan dapat dilihat sampai ke ujung seluruh bumi...
Seperti yang tersirat di tulisan Nesia, secara logika ini memang sulit diterima; lain halnya jika bumi ini datar. Tapi coba deh dibaca ayat2 selanjutnya, di Daniel 4:20-22 dijelaskan secara detil arti dari mimpi si raja: sama sekali tidak ada hubungannya dengan bentuk bumi ini!

Saya seringkali terkagum2 melihat bagaimana Allah dengan begitu cerdas dan berseninya dalam mengungkapkan isi hatiNya. Dia memang ahli sejarah, ahli matematika, ahli kesusasteraan, ahli segala ilmu pengetahuan. Jika Allah memberi penglihatan lewat mimpi atau ilham atau wahyu atau apapun itu namanya, meski itu sulit dipahami secara pikiran dan logika manusia, tapi disitulah letak kemahakuasaan Allah. Manusia dengan segala keterbatasannya, harus bisa menerima itu. Dan disinilah iman harus diaplikasikan. Berbahagialah mereka hidup karena iman, yang tidak melihat tetapi percaya...

Semoga berguna ya Nes... :)

Friday, August 03, 2007

Respon terhadap tulisan Nesia [1]

Baca ini dulu: http://nesiari.multiply.com/journal/item/291

Pertama-tama, saya mau minta ijin dulu ke Nesia (ini temen SMA saya yang sekarang sudah menetap di Jepang), karena di sini saya telah dan akan menyebut namanya beberapa kali... Juga minta ijin yang kedua karena tulisan saya ini memang bertujuan khusus untuk meresponi tulisan Nesia di blog MPnya yang berjudul: [Yehova4] Kontradiksi 1: Tak ada yang bisa melihat Tuhan...
Ketiga, ijinkan saya untuk menyampaikan rasa kagum saya akan pengetahuan Nesia tentang kitab yang jadi pegangan umat Kristiani, juga kagum saya akan proses pembelajaran Nesia...

Ketika membaca tulisan Nesia itu (dan beberapa tulisan sebelumnya), saya sempat terdiam, kemudian berpikir, dan akhirnya dengan berbagai pertimbangan saya putuskan untuk meresponi tulisan itu di sini, di blog saya sendiri. Respon ini saya tuliskan dengan segala kerendahan hati, bukan untuk menghakimi siapa2, tapi karena saya merasa bahwa saya yang masih terus belajar ini juga harus terbuka dalam membagikan apa yang selama ini saya yakini kebenarannya :)

Saya sebagai seorang Kristen mengimani bahwa tidak ada kontradiksi dalam Alkitab (Bible). Semua yang tertulis di situ adalah benar dan pasti selalu ada penjelasannya. Seringkali orang mendapatkan tafsiran yang kurang tepat (atau bahkan keliru) karena membaca ayat sepotong2, atau membaca satu pasal tanpa merunut pasal sebelum dan sesudahnya.

Kontradiksi pertama yang diangkat oleh Nesia adalah ayat di Kejadian (Genesis) 32:30 dan Keluaran (Exodus) 33:11 dengan Yohanes (John) 1:18.
Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Itu benar. Tidak perlu ada keraguan terhadap pernyataan ini.
Dalam kitab Perjanjian Lama, dari Kejadian (Genesis) hingga Maleakhi (Malachi), seringkali diceritakan bagaimana Allah menampakkan diri kepada manusia, tetapi bukan dalam wujud Allah yang sesungguhnya. Dia bisa datang dalam manifestasi sebagai seorang laki-laki biasa
(seperti kisah pergulatan Yakub di Kejadian 32), sebagai tiang awan dan tiang api (Keluaran 13:21), dan yang paling sering sebagai Malaikat (dengan huruf kapital 'M').
Selanjutnya, dalam kitab Perjanjian Baru, mulai dari Matius (Matthew) hingga Wahyu (Revelation), Allah menyatakan diriNya sebagai manusia sesungguhnya, yaitu Yesus yang disebut sebagai Anak Allah. Ayat yang dikutip Nesia jelas sekali menuliskan: Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya (Yohanes 1:18).

Masih ingat kisah kejatuhan manusia Adam dan Hawa ke dalam dosa kan? Sejak itulah manusia diberi label sebagai makhluk berdosa, tidak kudus. Sementara Allah sendiri adalah kudus adanya. Layakkah yang tidak kudus bertemu langsung dengan yang Maha Kudus?

Hakim-hakim (Judges) 13:22 Berkatalah Manoah kepada isterinya: "Kita pasti mati, sebab kita telah melihat Allah."

Matius (Matthew) 5:8 Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.

Ibrani (Hebrew) 12:14 Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan.

3 Yohanes (John) 1:11 Saudaraku yang kekasih, janganlah meniru yang jahat, melainkan yang baik. Barangsiapa berbuat baik, ia berasal dari Allah, tetapi barangsiapa berbuat jahat, ia tidak pernah melihat Allah.

Tetapi karena Allah begitu mengasihi dunia ini, mengasihi manusia yang berdosa, maka Allah pun menyatakan diriNya dengan berinkarnasi sebagai Yesus, satu figur yang dapat dilihat dengan mata jasmani, dapat diajak berbicara langsung, dan dapat disentuh secara nyata.

Yohanes 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Bagian terakhir dari tulisan Nesia adalah tentang Yakub yang telah menang bergumul dengan Allah... Kejadian 32:28.
Kalau kita baca kisah Yakub dari awal (di pasal2 sebelumnya), ada kisah bagaimana dia mengambil hak kesulungan Esau, kakaknya. Hal inilah yang membuat Esau marah dan menimbulkan permasalahan besar dengan Yakub. Yakub kemudian lari karena takut akan dibunuh oleh Esau. Hingga pada suatu malam dia bergumul dengan seorang laki-laki dan pada akhirnya dia dinyatakan menang melawan Allah dan manusia.
Dalam NIV (New International Version), menang diungkapkan dengan kata: overcome (mengatasi, menanggulangi). Dalam KJV (King James Version), menang diungkapkan sebagai: prevailed (berlaku, menang yang lebih kepada pengaruh).
Menang disini bukanlah menang secara fisik. Toh ternyata laki-laki itu bisa memukul sendi pangkal paha Yakub dan kalau dia mau dia bahkan bisa saja membunuh Yakub pada saat itu. Di sini Allah hanya ingin menyatakan bahwa Dia memang benar ada dan bisa melakukan apa saja atas diri Yakub. Yakub yang sadar dengan siapa dia berhadapan, akhirnya minta diberkati oleh laki-laki itu dan berkata bahwa nyawanya telah diselamatkan (Kejadian 32:30).
Kemudian di pasal selanjutnya diceritakan bagaimana Yakub akhirnya berdamai dengan Esau (Kejadian 33). Yah, Yakub memang telah menang atas pergumulannya dengan Allah... dan manusia.

Sunday, July 22, 2007

Shopaholic & Baby

Di salah satu halaman Kompas hari ini, Gramedia memasang iklan besar tentang buku2 baru terbit dengan harga diskon 10%. Salah satu buku yang menarik perhatian saya adalah Shopaholic & Baby karangan Sophie Kinsella, versi Indonesia. Ahh, buku favorit saya sudah ada terjemahannya rupanya.

Edisi pertama buku ini terbit Januari 2007, versi Inggris tentunya. Tapi sudah sejak akhir tahun 2006 saya menanti-nantikan buku ini. Tidak sabar ingin baca pengalaman Becky Bloomwood yang lagi hamil pertama, sama seperti saya! hehehe.
Begitu buku ini terbit (kebetulan waktu itu saya masih di Bremen), saya langsung berburu ke toko buku Thalia. Mau langsung beli, tapi suami waktu itu mengingatkan supaya saya konsentrasi dulu sampai selesai defense thesis (dia tahu betul kalo saya sudah pegang buku itu, gak akan saya lepasin sampe selesai bacanya:)). Akhirnya saya batalin beli buku itu.

Minggu ketiga Februari, begitu saya study saya selesai dan sekitar empat hari sebelum balik ke Indonesia, saya pergi lagi ke Thalia. Tapi saya kaget sekaligus sedih karena rupanya buku yang saya idam2kan itu sudah habis. Si mbak penjualnya bilang saya bisa pesan dan buku itu akan datang dalam waktu kurang dari seminggu. Alamak, tgl segitu mah saya sudah berpanas2-ria di Surabaya...
Saking sedihnya (atau mungkin karena kurang cerdas juga kali ya), saya sampe gak terpikir untuk mencari di toko buku lainnya. Saya pulang dengan tangan hampa. Sampai rumah langsung buka amazon.de, hmm semua seller ada di UK, belum ada seller dari Jerman. Artinya, kalaupun saya order, tetap saja nyampenya semingguan. Ok, amazon dilewatin saja. Saya coba cek ebay.de, ternyata belum ada yang jual:(
Keesokan harinya, ketika pikiran saya sudah mulai waras, saya coba ke Thalia cabang lainnya (kebetulan di Bremen ada tiga cabang). Sukur banget di salah satu cabang ternyata masih ada sisa stok, cuman satu biji loh! Horeee...

Shopaholic & Baby memang bacaan hiburan yang tepat untuk ibu2 muda terutama yang baru pertama kali hamil. Buku ini penuh dengan kisah2 konyol si Becky, beberapa diantaranya kalau dipikir secara logika rasanya gak mungkin terjadi. Tapi dibalik semua itu, saya pribadi sungguh terhibur dengan buku ini. Saya jadi merasa tidak sendirian mengalami beberapa 'keanomalian' selama masa hamil ini, misalnya kadang2 saya dihinggapi rasa kuatir dan cemas yang berlebihan, atau tiba2 saja saya bisa menangis karena sesuatu yang sepele saja, dsb. Kisah keseharian si Becky membuka mata saya kalau perasaan2 seperti itu memang biasa terjadi pada wanita hamil. Dan itu semua diceritakan dengan ringan dan jenaka...
Juga kisah tentang persiapan Becky dalam menyambut kehadiran si bayi, mulai dari kontrol rutin ke dokter, ikut kelas pre-natal, sampai ketika dia berbelanja perlengkapan bayinya yang tidak dia ketahui jenis kelaminnya!
Masih banyak lagi kisah seputar kehamilan si Becky yang sangat menginspirasi. So, buat ibu2 yang lagi hamil pertama, buku ini very recommended!

Monday, July 16, 2007

Terima kasih!

Terima kasih untuk setiap doa dan ucapan selamat yang diberikan tgl 15 Juli kemarin, baik yang disampaikan lewat email japri, milis, message dan comment di MP dan FS, lewat sms, ataupun telpon.
Saya masih ingat, 3 x 15 Juli yang lalu ngerayainnya masih di Bremen. Tapi 15 Juli tahun ini ngerayain dari negeri sendiri.
Kalau mau dibandingin, ada banyak perbedaan: ada yang dulu ada menjadi hilang, tapi ada juga yang dulu sempat hilang sekarang datang kembali :)
Satu yang tetap ada: kasih dan penyertaanNya yang tak berkesudahan, yang tak mampu saya hitung satu per satu, yang membuat saya tetap dan terus tertegun setiap kali mengingatnya. ..
Sekali lagi terima kasih!

Monday, July 02, 2007

Mendidik anak...

...sejak dalam kandungan.

Sejak usia kehamilan memasuki bulan kelima, saya sudah mulai merasakan gerakan2 si kecil dalam kandungan saya. Awalnya pelan dan hanya sesekali saja, tapi makin hari gerakan2nya makin terasa dan intensitasnya juga meningkat.
Dari beberapa buku yang saya baca, disarankan bahwa ketika si kecil sudah mulai bergerak, sebaiknya makin sering diajak berkomunikasi. Beberapa hal yang sejak awal saya dan suami sering lakukan (dan akhirnya jadi kebiasaan) adalah:
  • Pagi hari ketika bangun, suami membacakan (atau tepatnya membisikkan) satu-dua ayat buat si kecil. Kalo lagi begini, biasanya si kecil diam saja... Kami pikir, ohh mungkin dia juga lagi 'saat teduh' :)
  • Ketika suami sedang mendoakan si kecil dengan menumpangkan tangan di perut saya, saat itu si kecil suka bergerak2. Sepertinya dia mau bilang kalo dia senang jika didoakan...

Saat ini usia kandungan saya sudah masuk minggu ke-33. Si kecil makin sering melakukan manuver2 yang tak terprediksikan :) My godness, it's kicking and jumping almost all the time! Dia memang aktif sekali. Pada saat2 seperti itu, rasanya amazing banget. Saya dan suami tak henti2nya merasa heran, takjub, dan sangat bersyukur bisa mengalami masa2 seperti sekarang ini.

Ada satu hal yang belakangan ini kami coba terapkan: mengajarkan matematika pada si kecil. Malam hari adalah waktu favorit si kecil bermain2 dalam perut saya (ini menurut perasaan saya loh). Nah, saat itulah suami biasanya ngajak dia berhitung. Biasanya suami mengetuk perut saya beberapa kali, dan setelah itu si kecil pasti bales merespon dengan menendang. Maunya kami, kalo diketuk satu kali, si kecil juga bales nendang sekali, diketuk dua kali dia bales nendang dua kali, dst. Tapi kenyataan sering lain. Kadang suami ngetuk dua kali, dibales cuman sekali, atau kalau suami ngetuk sekali, dia malah nendang berulang kali. Kami pikir, wah matematikanya masih kacau nih :)
Gak papa, karena bukan itu sebenarnya point pentingnya. Yang kami ingin nikmati adalah adanya interaksi dengan si kecil. Setiap respon yang dia berikan, bagi kami seperti menunjukkan karakter dia yang mau dengar2an sama orang tua dan harapan kami nantinya dia akan jadi anak yang takut akan Dia.

Satu pengalaman yang gak bisa saya lupakan. Sekitar tiga minggu yang lalu ketika USG (usia kandungan 30 minggu), saat itu posisi si kecil masih sungsang: kepalanya masih di atas dan kaki di bawah. Orang bilang itu biasa kok, nanti juga muter sendiri. Tapi bagi saya itu sudah jadi sesuatu yang sangat menguatirkan (dasar paranoid ya!). Selain berdoa, saya juga jadi makin sering ngomong sama si kecil, saya minta supaya dia pelan2 muter ke bawah karena kalo gak gitu mamanya pasti dioperasi saat melahirkan dia. Dan saya jelasin juga kalo mamanya ini paling takut dioperasi, selain itu biaya operasi kan gak murah...
Beberapa hari yang lalu ketika USG lagi, ehh ternyata si kecil sudah muter, posisinya sudah gak sungsang lagi. Duh, pinternya anakku ini :)

Saat ini juga si kecil juga sudah mulai menunjukkan selera musiknya. Kalo saya dengar Mozart atau Handel, biasanya dia diam banget. Saya pikir, dia sedang menikmati, hmm oke juga selera dia :) Dan kalo saya puterin Enya atau Shania Twain, biasanya dia akan gerak2. Saya pikir, ohh dia lagi ikutan joget nih :)
Memang sering sekali pikiran2 saya ikut terlibat setiap kali si kecil menunjukkan responnya. Saya suka memberikan penilaian yang absolut, apakah itu berarti si kecil suka atau tidak. Bisa saja yang saya pikirkan itu benar, tapi bisa jadi itu karena saya memang berharapnya seperti itu. Harap dimaklumi saja, namanya juga pengalaman pertama...

Tuesday, June 12, 2007

Makanan pantang untuk ibu hamil

Berikut ini adalah makanan yang disarankan oleh dokter saya (dan beberapa mentor) untuk dihindari selama masa kehamilan. So, buat ibu2 yang lagi hamil, bisa jadi bahan pertimbangan nih. Just to be on the safe side, right? :)
  1. Salad segar, terutama yang ada daun2an hijaunya - ini penting dihindari terutama di usia kehamilan tri-semester pertama, katanya ada zat2 tertentu di daun2an itu yang bisa mempengaruhi pertumbuhan otak janin. Selain itu mungkin karena pertimbangan higienitas.
  2. Sate ayam, sate kambing, dan sate2 lainnya - kadang bakarnya kurang matang dan bekas arang yang nempel di daging tidak sehat untuk janin.
  3. Daging asap, ikan asap - mirip dengan sate, kadang masih kurang matang jadi bakteri masih bisa hidup di situ.
  4. Gule kambing - kalo ini mah karena bikin panas, tekanan darah bisa naik, dll.
  5. Siput dan Kerang - duh, saya lupa kenapa gak boleh makan ini, dulu pernah baca di majalah. Yah pokoke dihindari sajalah :)

Ini opini pribadi ya. Tiap orang kan punya kondisi fisik dan pengalaman yang berbeda. Bisa saja ada ibu2 lain yang meski hamil tapi tetap boleh makan salad misalnya (apalagi yang tinggal di Eropa, saladnya kan beda banget kualitasnya).
Yang jelas saya sangat 'tersiksa' karena gak boleh makan sate, huhuhu. Padahal dekat rumah saya ada rumah makan yang jualan Sate Ponorogo dan tiap malam selalu rame pengunjungnya. Setiap kali lewat situ, saya berusaha memalingkan muka, gak pengen liat, tapi tetap saja bau satenya kecium. Bah, benar2 menggoda iman!

Wednesday, May 30, 2007

Hidup kembali

Setelah melalui berbagai proses yang cukup berbelit2, akhirnya Senin kemarin rumah kami sudah punya fix-lined. Dan yang lebih asik lagi, mulai hari ini kami sudah bisa konek internet. Yippie!
Berasa hidup kembali deh :) Danke Gott!

Tuesday, May 22, 2007

Mimi lan Mintuna

Satu lagi novel si penulis mbeling, Remy Sylado, terbit. Mimi lan Mintuna, diterbitkan oleh KPG (Kepustakaan Populer Gramedia) pertama kali pada Maret 2007.
Kali ini Remy mengangkat kisah yang saat ini sedang banyak dibicarakan, kisah perdagangan perempuan Indonesia ke luar negeri. Satu yang menjadi ciri khas dari novel2 Remy adalah objek penderita dia biasanya seorang wanita yang berasal dari kaum marjinal, yang harus berjuang melawan kerasnya hidup, dan akhirnya berhasil keluar sebagai pemenang (dari situasi yang berat). Seperti itu jugalah novel Mimi lan Mintuna ini.

Indayati, wanita beranak satu yang berasal dari Gunungpati, Ungaran, diperdaya oleh sindikat pedagang perempuan internasional. Kehidupan rumah tangga Indayati yang sangat menyedihkan membuat dia harus pergi meninggalkan Gunungpati dan akhirnya sampai ke Manado. Di Manado inilah dia bertemu dengan para sindikat itu. Meski sejak awal dia sudah menolak untuk terlibat dalam pembuatan film di Bangkok yang diiming-imingi oleh sindikat itu, tapi nasib membawanya ke sana juga. Di Bangkok dia dipaksa menjadi model dan bintang film porno sekaligus pemuas nafsu lelaki hidung belang.

Adapun Petrus, yang di kampungnya lebih beken dengan nama Petruk, adalah suami Indayati yang selalu memperlakukan Indayati dengan kasar (baca: menyiksa). Selain itu, Petruk juga dikenal sebagai preman kampung yang selalu memalak uang dan miras dari warung2 di sekitar rumahnya. Hal ini membuatnya dibenci oleh penduduk kampung, bahkan ada yang sampai menyewa pembunuh bayaran untuk menembak mati si Petruk. Dasar untung, si Petruk ternyata lolos dari maut. Tapi kondisi ini juga yang membuat si preman ini akhirnya bertobat dan bertekad mencari istrinya hingga ke ujung bumi untuk menebus sikapnya yang selama ini selalu menyia-nyiakan istrinya.

Cerita yang tampaknya biasa saja, tapi menjadi luar biasa karena Remy yang nulis :) Remy memang selalu pandai memikat pembaca dengan bahasa2 dan pemilihan kata2nya yang khas. Gaya bahasa kenes ala koran sungguh jauh dari novel2 dia :) Cara penulisan dia juga progresif, tidak pake alur mundur, bikin novel ini jadi terasa 'ringan'. Belum lagi sentilan2 manis ala Remy terhadap performance pejabat dan aparat keamanan di negeri ini (dan juga di Thailand) membuat novel ini makin menarik.

Judul novel ini juga bikin saya penasaran. Di bagian awal, 'Mimi lan Mintuna' hanya sekali disebutkan. Jadi sepanjang membaca buku itu, saya terus2an mencoba menarik satu kesimpulan tentang arti harfiah 'Mimi lan Mintuna'. Tapi gak dapet2 juga :) Di akhir cerita, lewat petuah2 mertua Indayati, Remy akhirnya berbaik hati menjelaskan artinya.
Mimi adalah unam, sejenis siput laut. Mintuna adalah belangkas, sejenis ketam berekor. Mimi dan Mintuna adalah dua hewan yang berbeda jenis tetapi mereka bisa hidup rukun dan damai di pesisir pantai. Kalau Mimi hilang atau mati, Mintuna akan terus mencari dan menunggunya. Jika ternyata dia tidak berhasil menemukan Mimi, dengan sengaja dia membiarkan dirinya mati di pasir pantai...

Yang agak mengganggu mata saya ketika membaca novel ini adalah beberapa kata dituliskan tidak mengikuti standar2 EYD. Seperti ketika Remy menuliskan 'laki-laki' sebagai 'lakilaki'. Beberapa kali saya juga merasa kurang nyaman dengan penulisan awalan 'di' yang menurut saya kurang tepat. Kadang Remy seperti kepleset membedakan bagaimana menuliskan 'di'+tempat (sebagai preposisi) dan 'di'+kata kerja (sebagai imbuhan). Tapi bisa dimaklumi, masih cetakan pertama soalnya. Mungkin setelah ini akan ada revisi sebelum cetakan keduanya diterbitkan.

Ehh, atau sayanya aja yang terlalu soktaw kali yee... Iya sih, saya kan juga masih belajar :)

Tuesday, May 15, 2007

Togamas dekat rumah

Ada yang menarik yang baru aku ketahui sejak tinggal di kawasan kampung rumahku. Rumahku ternyata dekat sekali dengan toko buku Togamas. Yes!!
Mungkin karena lokasi rumah kami itu dekat sama beberapa kampus besar seperti UBAYA (ini mah tinggal lompatin jalan gede di depan komplek) dan UK Petra (cuman 12 menit pake kendaraan pribadi), makanya Togamas sampe buka cabang khusus deket kampus2 itu dan menyebut dirinya: Togamas Kampus.

Alhasil, sebagai seorang yang lagi 'break' panjang (untuk memperhalus bahasa aslinya: pengangguran), jadilah saya orang yang kayaknya paling sering nongol dan nongkrong di Togamas. Seminggu sekali main ke situ, sekali main bisa milah-milih buku sampe 2 jam. Makanya petugas2nya jadi apal sama tampang saya :) Belum lagi kalo pas lagi musim diskon kayak sekarang ini, buku2 terbitan Gramedia diskon 20%-25%, kalo terbitan KPG diskon 25%-30%. Hmm, perempuan mana sih yang gak suka sama diskonan? Saya yang lagi kere aja bisa langsung beli 3-4 buku :)

Sore2, sambil leha2 di sofa rumah, di atas meja sudah ada segelas teh dingin nan segar plus high-calcium-cookies, dan sambil dengerin music (biar bayi saya juga bisa ikutan nyante), mulailah saya membabat habis buku2 itu.
Begitulah kehidupanku saat ini. Sedap nian, bukan?

Wednesday, May 09, 2007

Dari ngidam sampai ke UGD

Sudah jadi rahasia umum kalo tiga bulan pertama masa kehamilan adalah saat2 yang berat. Pusing, mual, dan berbagai kondisi morningsickness lainnya adalah hal yang harus diakrabi. Belum lagi kalo sudah mulai ngidam yang aneh2. Duh, jadi wanita hamil itu gak gampang loh...

Mungkin saya cukup beruntung karena sejak awal kehamilan saya gak ngerasain morningsickness dan ngidam yang aneh2. Memang sih di bulan ke-2 sempat pusing, mual, dan (maaf) muntah2 selama beberapa hari, tapi itupun karena dipicu oleh penyakit maag saya. Selebihnya, saya fine2 aja tuh. Teman2 malah pada heran, ada orang hamil tapi gak kayak orang hamil :) Kalo mereka mau main ke rumah, pasti telpon dulu dan tanya saya mau dibawain makanan apa. Karena saya emang gak pengen apa2, ya saya bilang apa adanya saja. Makin heranlah mereka.

Ada yang bilang kalo ngidam itu hanya mitos saja. Ada pembimbing rohani saya malah yang bilang kalo ngidam itu menandakan bahwa sang istri kurang perhatian dari suaminya :)
Ibu saya adalah orang pertama yang protes berat waktu saya bilang begitu. Katanya dulu waktu beliau hamil anak2nya, beliau gak pernah kekurangan perhatian, tapi tetap aja ngidam2. Dan karena banyak yang gak keturutan, beliau sampe jadi kurus. Beliau juga bilang kalo ngidam itu emang beneran ada, sudah kodrat alam, dan bukan mitos belaka. Iya deh, kalo ngomong sama nyokap saya ngalah aja...

Sekitar dua minggu yang lalu, waktu itu kandungan saya masuk minggu ke-22, tiba2 saja saya kepengen jajan pasar. Apa aja, pokoknya pengen kue2 tradisional yang gak ada di supermarket.
Akhirnya suami nganter ke pasar. Karena pengen banget, saya sampe ngeborong banyak kue2 itu: kue koci2, kue lumpur, kue cucur, dll (namanya aneh2 ya, tapi rasanya sungguh tak ada duanya). Sampe rumah langsung saya makan dengan rakusnya, hahaha. Seneng dan puas banget rasanya. Inikah yang disebut ngidam?

Besok paginya, mulailah malapetaka itu. Tiba2 saja saya merasa mules, benar2 sakit perutnya, rasanya seperti melilit gak karuan. Saya sampe beberapa kali harus bolak-balik ke belakang. Karena sudah gak tahan, akhirnya telpon dokter keluarga dan disaranin buat minum New Diatabs (katanya itu obat diare yang paling aman dan gak pengaruh ke bayi). Belum juga semenit minum obatnya, saya jadi muntah. Terus dan terus muntah...
Karena sudah lemes banget, suami akhirnya bawa saya ke RS. Sampe di RS, saya langsung dirujuk ke UGD (Unit Gawat Darurat). Duh, kebayang gak sih gimana rasanya lagi hamil gini tiba2 harus masuk RS, ke UGD lagi.
Di UGD saya harus cek darah dan diinfus karena kehilangan banyak cairan. Waktu itu yang saya pikirin cuman bayi saya aja. Meski perut melilit dan merasa mual, saya masih bisa berdoa supaya bayi saya gak kenapa2. Sedih dan nyesal banget karena kerakusan saya sehingga saya sampe harus mempertaruhkan bayi saya. Mungkin kedengarannya terlalu hiperbolik, tapi bener deh waktu itu saya takut sekali dan merasa gak akan bisa maafin diri saya kalo sampe bayi saya yang kenapa2.

Puji Tuhan, malamnya kondisi saya membaik dan dokter akhirnya memperbolehkan pulang (tapi tetep harus kontrol). Besoknya saya kontrol ke dokter keluarga dan diingatkan untuk gak jajan sembarangan. Untungnya lagi dokter bilang bayinya gpp, lah wong masih aktif gerak2 kok :) Saya sih pengennya langsung kontrol ke dokter kandungan saya. Sayang waktu itu dia lagi cuti dan jalan2 ke LN.

Wednesday, May 02, 2007

Singkong Keju Meletus

Kemarin siang di salah satu stasiun tv swasta, dalam acara Wisata Kuliner, ditampilkan salah satu jajanan baru yang saat ini lagi ngetrend di Bandung. Namanya Singkong Keju Meletus (SKM).
Waktu saya liat bentuk dan warnanya, saya langsung tau kalo ini jajanan asli Surabaya yang lebih dikenal dengan nama Pohong Keju. Trus pas diceritakan proses pembuatan, jadi makin yakin kalo ini jajanan yang sama. Lucunya, si produsen sekaligus penjual SKM ini mengklaim kalo dia yang pertama ngejual makanan ini di Bandung. Ha! Pertama di Bandung tapi idenya dari Surabaya tuh... Jadi ceritanya itu orang Bandung nyontek nih yee :p

Tapi gpp kok. Kalo soal makanan, rasanya wajar2 saja kalo 'dicontek', apalagi kalo emang beneran enak, pasti makin banyak deh tiruannya. Waktu pertama kali pindah dari Bandung ke Surabaya (Jan 2000), di Surabaya waktu itu belum ada jajanan khas yang terkenal dari Bandung, misalnya kue Molen Kartika, atau batagor, atau pisang sale. Tapi saat ini, kalo pengen makanan2 itu, gak usah jauh2 ke Bandung, di Surabaya juga sudah banyak banget 'tiruannya'.

Balik ke SKM lagi nih. Kalo ada yang pengen coba bikin, gini nih caranya:
- Singkong muda (8-10 bulan) dikupas, diserut, dan dibersihkan. Trus dipotong2 dengan panjang 3-5 cm.
- Setelah itu singkong direbus setengah matang dalam air bersih.
- Setelah agak dingin, singkong direndam dalam air bumbu. Bumbunya: bawang putih yang banyak yang sudah dihaluskan (diblender) + garam secukupnya. Rendam singkong setengah matang ini sampe mulai memecah (meletus).
- Trus goreng deh sampe matang bener (sesuai selera, mau sampe gosong juga boleh :D).
- Siap dihidangkan.

Nah, kira2 gitu deh cara bikinnya. Ntar kalo ada yang sudah berhasil, tolong kasih tau saya ya. Soalnya saya juga belum pernah nyoba bikin, hihihi...

Trus, kenapa kok namanya pake 'keju' padahal bikinnya gak pake keju sama sekali? Karena setelah jadi, rasanya emang kayak ada kejunya. Mungkin efek dari bawang putih kali ya?!

Wednesday, April 25, 2007

Blogspot vs Multiply

Belakangan ini saya baru sadar, kenapa kok kayaknya postingan di blogspot ini sepi komentar. Rupanya beberapa teman lebih sering bertandang ke 'rumah' saya yang satunya lagi, yang di multiply, dan ngasih komen di situ. Gitu toh yoo. Padahal saya cukup jarang juga ngelirik ke multiply. Postingan di sana itu hasil dari ngelink postingan yang di blogspot ini.

Trus ada juga teman yang kirim email tanya kok saya lama gak nulis2 di blog. Bukannya gak pengen, tiap hari rasanya ada aja yang bisa ditulis, tapi kondisinya yang gak memungkinkan.
Di Surabaya ini, kami tinggal di rumah baru, dalam perumahan baru, yang berada di kawasan (baca: kampung) baru. Jaringan telepon belum ada (tuh, gawat gak tuh, hare gene loh!), jadi belum punya fix-lined dan belum bisa pasang internet. Untung saja sudah ada listrik dan air ledeng, hehehe.
Kalo sudah mendesak banget, biasanya kami konek internet pake hp CDMA dari rumah. Tapi lama2 kok mulai berasa juga ya tagihannya yang gila2an.
Jadi ya sudah, saat ini kami belajar untuk menikmati hidup apa adanya, tanpa internet... hiks...

Tuesday, February 13, 2007

Keseleo

Batuk dan flu sudah mendingan, sakit mata sudah sembuh (yang ini saya gak cerita, malu kok kesannya sakit2an mulu :D), bisul juga sudah mulai hilang, tapi sekarang ada lagi nih yang bikin sengsara...

Dua hari yang lalu ketika beranjak bangun pagi, kaki kiri saya salah posisi waktu turun dari tempat tidur. Jadi keseleo deh. Waktu itu masih gak kerasa apa2. Jadi saya juga nyante aja.
Tapi lama-kelamaan kok mulai kerasa nyeri ya... Akhirnya semalam sama suami diolesin Counterpain, tapi gak pake urut, takut salah soalnya. Habis pake Counterpain, rada lumayan, gak nyeri lagi.

Tapi pagi ini ketika saya bangun, kaget liat kaki kiri sudah membengkak. Wah, gimana nih ya. Kata suami saya, itu bagian dari proses penyembuhan. Moga2 saja dia bener...

Dari sakit flu, trus sakit mata, kemudian bisulan, ehh sekarang malah kaki bengkak karena keseleo. Benar2 masa depan suram...

Saturday, February 10, 2007

Bisul

Harga daging di Bremen ini relatif murah, dibanding harga daging di Surabaya.
Akibatnya, suami saya yang termasuk 'karnivora sejati' itu jadi kalap melihat daging2an di sini. Sejak kami datang sampe sekarang, tiap hari dia masak daging terus. Sop sapi, kari ayam, sampe (maaf) yang 'haram2' pun selalu aja ada.
Saya yang jadi eneg tiap kali melihat daging2an itu. Jangankan buat makan, ngeliatnya aja sudah eneg duluan.
Jadi sejak beberapa hari yang lalu saya diet total sama daging2an. Saya cuma mau makan ikan dan telur pake timun segar. Itu aja.
Hasilnya? Telur yang memang terkenal akan proteinnya yang super tinggi itu berhasil bikin bisul di kepala saya. Ada satu di atas kepala, ini kecil dan gak sakit. Yang gede ada satu di dahi, yang ini sakit banget kalo kesentuh.
Tapi lucu juga kalo umur segini masih bisulan. Seingat saya terakhir kali bisulan waktu masih sma. Itupun di kaki jadi gak terlalu keliatan :D

Sunday, February 04, 2007

Jetlag - dingin - flu

Ketika saya posting tulisan ini, saya pikir kami sudah tidak akan kembali lagi ke Bremen. Tapi ternyata, Tuhan punya rencana lain.

Hari ini tepat seminggu kami balik ke Bremen, tepat seminggu kami jetlag, tepat seminggu kami kedinginan, dan tepat seminggu kami kena flu berat :)
Cuaca dan suhu di Bremen yang sangat berbeda dengan Surabaya membuat tubuh kami butuh waktu beberapa saat supaya bisa adaptasi lagi.
Tapi suamiku sudah mendingan, pelan2 dia mulai keliatan seperti biasa lagi. Meski masih agak flu, tapi paling tidak dia sudah kembali 'ceria' dan 'on'.
Yang repot ya saya ini... Kondisi tubuh yang mungkin sejak berangkat emang gak terlalu fit, ditambah dengan tekanan karena mengejar target harus selesai bulan ini, plus kondisi cuaca di Bremen yang tidak terlalu bersahabat, bikin tubuh saya jadi makin drop.

Satu hal yang agak keliru saya lakuin adalah Jumat malam lalu saya keluar rumah. Meski tahu kondisi belum fit, tapi karena sudah terlalu kangen sama teman2, akhirnya saya paksakan juga keluar rumah.
Sepulang dari ngumpul2, badan kembali demam dan malam itu saya nyaris gak bisa tidur karena batuk gak bisa berhenti.
Mau minum obat saya gak berani. Orang bilang kalo lagi berbadan dua sebaiknya menghindari minum obat2an. Ya saya ikuti itu...

Mudah2an minggu depan sudah rada mendingan. Tolong doain ya.