Friday, August 03, 2007

Respon terhadap tulisan Nesia [1]

Baca ini dulu: http://nesiari.multiply.com/journal/item/291

Pertama-tama, saya mau minta ijin dulu ke Nesia (ini temen SMA saya yang sekarang sudah menetap di Jepang), karena di sini saya telah dan akan menyebut namanya beberapa kali... Juga minta ijin yang kedua karena tulisan saya ini memang bertujuan khusus untuk meresponi tulisan Nesia di blog MPnya yang berjudul: [Yehova4] Kontradiksi 1: Tak ada yang bisa melihat Tuhan...
Ketiga, ijinkan saya untuk menyampaikan rasa kagum saya akan pengetahuan Nesia tentang kitab yang jadi pegangan umat Kristiani, juga kagum saya akan proses pembelajaran Nesia...

Ketika membaca tulisan Nesia itu (dan beberapa tulisan sebelumnya), saya sempat terdiam, kemudian berpikir, dan akhirnya dengan berbagai pertimbangan saya putuskan untuk meresponi tulisan itu di sini, di blog saya sendiri. Respon ini saya tuliskan dengan segala kerendahan hati, bukan untuk menghakimi siapa2, tapi karena saya merasa bahwa saya yang masih terus belajar ini juga harus terbuka dalam membagikan apa yang selama ini saya yakini kebenarannya :)

Saya sebagai seorang Kristen mengimani bahwa tidak ada kontradiksi dalam Alkitab (Bible). Semua yang tertulis di situ adalah benar dan pasti selalu ada penjelasannya. Seringkali orang mendapatkan tafsiran yang kurang tepat (atau bahkan keliru) karena membaca ayat sepotong2, atau membaca satu pasal tanpa merunut pasal sebelum dan sesudahnya.

Kontradiksi pertama yang diangkat oleh Nesia adalah ayat di Kejadian (Genesis) 32:30 dan Keluaran (Exodus) 33:11 dengan Yohanes (John) 1:18.
Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Itu benar. Tidak perlu ada keraguan terhadap pernyataan ini.
Dalam kitab Perjanjian Lama, dari Kejadian (Genesis) hingga Maleakhi (Malachi), seringkali diceritakan bagaimana Allah menampakkan diri kepada manusia, tetapi bukan dalam wujud Allah yang sesungguhnya. Dia bisa datang dalam manifestasi sebagai seorang laki-laki biasa
(seperti kisah pergulatan Yakub di Kejadian 32), sebagai tiang awan dan tiang api (Keluaran 13:21), dan yang paling sering sebagai Malaikat (dengan huruf kapital 'M').
Selanjutnya, dalam kitab Perjanjian Baru, mulai dari Matius (Matthew) hingga Wahyu (Revelation), Allah menyatakan diriNya sebagai manusia sesungguhnya, yaitu Yesus yang disebut sebagai Anak Allah. Ayat yang dikutip Nesia jelas sekali menuliskan: Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya (Yohanes 1:18).

Masih ingat kisah kejatuhan manusia Adam dan Hawa ke dalam dosa kan? Sejak itulah manusia diberi label sebagai makhluk berdosa, tidak kudus. Sementara Allah sendiri adalah kudus adanya. Layakkah yang tidak kudus bertemu langsung dengan yang Maha Kudus?

Hakim-hakim (Judges) 13:22 Berkatalah Manoah kepada isterinya: "Kita pasti mati, sebab kita telah melihat Allah."

Matius (Matthew) 5:8 Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.

Ibrani (Hebrew) 12:14 Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan.

3 Yohanes (John) 1:11 Saudaraku yang kekasih, janganlah meniru yang jahat, melainkan yang baik. Barangsiapa berbuat baik, ia berasal dari Allah, tetapi barangsiapa berbuat jahat, ia tidak pernah melihat Allah.

Tetapi karena Allah begitu mengasihi dunia ini, mengasihi manusia yang berdosa, maka Allah pun menyatakan diriNya dengan berinkarnasi sebagai Yesus, satu figur yang dapat dilihat dengan mata jasmani, dapat diajak berbicara langsung, dan dapat disentuh secara nyata.

Yohanes 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Bagian terakhir dari tulisan Nesia adalah tentang Yakub yang telah menang bergumul dengan Allah... Kejadian 32:28.
Kalau kita baca kisah Yakub dari awal (di pasal2 sebelumnya), ada kisah bagaimana dia mengambil hak kesulungan Esau, kakaknya. Hal inilah yang membuat Esau marah dan menimbulkan permasalahan besar dengan Yakub. Yakub kemudian lari karena takut akan dibunuh oleh Esau. Hingga pada suatu malam dia bergumul dengan seorang laki-laki dan pada akhirnya dia dinyatakan menang melawan Allah dan manusia.
Dalam NIV (New International Version), menang diungkapkan dengan kata: overcome (mengatasi, menanggulangi). Dalam KJV (King James Version), menang diungkapkan sebagai: prevailed (berlaku, menang yang lebih kepada pengaruh).
Menang disini bukanlah menang secara fisik. Toh ternyata laki-laki itu bisa memukul sendi pangkal paha Yakub dan kalau dia mau dia bahkan bisa saja membunuh Yakub pada saat itu. Di sini Allah hanya ingin menyatakan bahwa Dia memang benar ada dan bisa melakukan apa saja atas diri Yakub. Yakub yang sadar dengan siapa dia berhadapan, akhirnya minta diberkati oleh laki-laki itu dan berkata bahwa nyawanya telah diselamatkan (Kejadian 32:30).
Kemudian di pasal selanjutnya diceritakan bagaimana Yakub akhirnya berdamai dengan Esau (Kejadian 33). Yah, Yakub memang telah menang atas pergumulannya dengan Allah... dan manusia.

No comments: