Friday, July 21, 2006

bablas...

Kalo postingan sebelumnya agak2 serem, kali ini ceritanya rada lain.
Masih seputar kereta juga, antara Bremen-Bremerhaven.

Pagi kemarin kembali lagi saya naik kereta ke Bremerhaven, ada janji dengan teman. Buat yang tinggalnya bukan di Bremen dan sekitarnya, bisa lihat route perhentian kereta di bawah ini supaya ntar bisa ngebayangin.
Bremen -- Osterholz -- Bremerhaven -- Bremerhaven-Lehe

Perjalanan Bremen-Bremerhaven cuman sekitar 35 menit. Gak lama emang, tapi kalo sendiri ya garing juga. Untung ada Sophaholic Takes Manhattan! :D
Waktu kereta berhenti di Osterholz, saya sempat mengangkat muka melihat keluar jendela. Orang2 banyak yang naik dan turun. Membuat konsentrasi jadi pecah. Berisik soalnya. Begitu kereta jalan lagi, saya langsung tenggelam kembali dengan bukuku.
Beberapa saat kemudian, kereta berhenti lagi. Akhirnya sampai juga, pikirku. Aku biarkan orang2 turun duluan. Kemudian mataku mencari2 keluar jendela. Kebetulan di depan ada plang tertulis: Bremerhaven-Lehe. Ha!
Sejenak saya sempat bengong. Kemudian dalam sekejap langsung melompat dari kursi dan berlari keluar kereta. Setengah gak percaya, saya pandangi lagi plang itu. Kok bisa saya tau2 sudah sampe di sini. Perasaan tadi gak ada stop lagi setelah dari Osterholz.
Tapi bukan Hesti namanya kalo gak akal panjang, hehehe. Bremerhaven-Lehe ini adalah perhentian terakhir, jadi kereta ini pasti akan balik lagi ke Bremen dan pasti juga akan melewati Bremerhaven lagi. Ya toh? :)
Supaya lebih yakin, aku cari petugas kereta. Pas ketemu aku tanya dan dia jawab: ya, tentu.
Dengan PD aku masuk dan duduk kembali ditempatku semula. Lanjut lagi baca bukunya...
Tapi dari belakang saya ngerasa kalo petugas itu ikut masuk juga dan mengikuti saya. Begitu dia sampai di sebelah kursi saya, dia bilang: ehm, kereta ini memang akan balik ke Bremen, tapi masih satu jam lagi. Astaga.
Aku lihat jam, 15 menit lagi jam 11. Sementara saya janjiannya jam 11 tepat. Waduh gimana ini...
Melihat tampangku yang bingung, petugas itu kemudian menyarankan supaya aku jalan keluar stasiun saja karena di depan ada banyak bus yang langsung ke Bremerhaven. Cuman 19 menit pula.

Sukur akhirnya aku bisa selamat juga sampai tujuan, meski agak2 telat :)
Duh, baca Sophaholic itu ternyata bisa bikin heboh juga. Once you start read it, you won't be able to make a pause even for a minute. Cobain deh.

Tuesday, July 18, 2006

Hilfe... Polizei...

Pagi tadi ada kejadian menarik ketika saya naik kereta tujuan Bremerhaven.
Seperti biasa kalo naik kereta, saya memang selalu cari gerbong yang agak kosong supaya bisa tenang kalo baca buku atau... tidur! :D
Dan tadi pagi itu saya naik ke gerbong yang cukup sepi, hanya ada 2 orang ibu selain saya. Asik nih pikir saya, kemudian saya mulai ngeluarin Sophaholic Takes Manhattan yang lagi seru2nya saya baca.
Beberapa saat sebelum kereta jalan, tiba2 naik seorang anak muda. Sekilas terlihat penampilannya rapi dan perlente, pake kacamata dengan rambut model Hugh Grant gitu.
Saya tadinya tidak memperhatikan dia lebih detil lagi, sampe ketika dia jalan menuju ke tempat duduk saya dan tiba2 menjatuhkan diri duduk di sebelah saya. Kaget tapi saya tetap pura2 cuek baca buku.
Kemudian dia tanya saya, "Wo farht diese Zug?" (kemana tujuan kereta ini?).
Dari bau mulutnya saya langsung mencium bau tajam bir. Wah lagi mabok rupanya. Trus sekilas saya lihat ditangannya ada 2 kaleng bir Becks. Gawat, pikirku...
Dengan mata tetap menatap ke buku, saya jawab dia seasalnya saja, "...nach Bremerhaven" (ke Bremerhaven). Harapan saya, setelah ini dia akan diam.
Tapi ternyata dia malah ngoceh gak karuan. Saya sampe bingung dia ini ngomong apa...
Trus tiba2 dia mencoba memegang tangan saya. Karena kaget, saya refleks menepis tangan dia. Kemudian saya pindah duduk ke kursi seberang. Ehh, dia malah ikut berdiri dan mencoba memegang tangan saya lagi, akhirnya saya bentak dia, "Nein!"
Salah satu ibu yang duduk di gerbong itu bilang ke saya, "Kommst Du zu mir" (ayo kamu ke tempat saya saja). Tergesa2 saya berdiri dan pindah duduk ke sebelah ibu itu. Ternyata cowo itu juga ikut berdiri dan ngikut saya ke tempat ibu itu. Dan kali dia mencoba untuk memeluk saya. Tapi si ibu yang baik itu langsung memegang kedua tangan cowo itu, menahan supaya dia gak nyentuh saya. Saya masih ingat ibu itu mencoba menenangkan cowo itu, kira2 dia bilang begini: "Ini masih pagi, kamu kok malah mabuk? Sebaiknya kamu pulang saja ke rumah..."
Cowo itu malah jadi marah, dia tarik tangannya dan mulai mencekik leher ibu itu.
Melihat kejadian ini saya langsung panik, berdiri, dan mulai teriak2 di gerbong, "Hilfe, hilfe... Polizei, hilfe..." (tolong, tolong... Polisi, tolong...).
Selama beberapa saat, si ibu masih tetap tenang meski wajahnya mulai memerah dicekik oleh cowo itu. Dan saya mulai menangis... trus mulai komat-kamit berdoa dalam hati...
Entah kenapa, tiba2 cowo itu melepaskan cekikannya, kemudian dia memandang ke saya.
Saya udah siap2, kalo dia mau menyerang saya, mau saya dorong dia sekuat tenaga.
Tapi ternyata dia cuman mengangkat telunjuknya ke arah saya dan bilang, "Du, scheiße!" (f*** you!).
Setelah itu dia pergi, pindah ke gerbong sebelah. Lega rasanya. Berulang kali saya mengucapkan terima kasih ke ibu tadi sambil menanyakan keadaan dia. Saya kuatir sekali sama dia, tapi dengan semangatnya ibu itu malah cerita kalo anak2 muda jaman sekarang ini memang makin gak beres, kerjanya cuman party dan mabuk2an. Kayaknya kejadian tadi malah sama sekali gak bikin dia shock.
Beberapa saat kemudian, dua orang petugas keamanan masuk ke gerbong sebelah. Dari balik kaca pembatas saya melihat mereka berbicara dengan cowo tadi. Sepertinya meminta cowo itu untuk turun karena kereta sudah mau jalan (sudah telat 15 menit soalnya). Cowo itu kelihatan ngotot dan tidak mau turun. Kemudian datang lagi 2 petugas keamanan lainnya, kali ini yang badannya jauh lebih gede dari yang sebelumnya :)
Oleh 2 petugas ini, kemudian cowo itu ditarik keluar dari kereta. Di luar kereta, saya melihat cowo ini berusaha melepaskan diri. Kelihatannya dia mencoba bicara baik2 dengan 4 petugas ini. Akhirnya dia dilepaskan. Tapi tiba2 salah satu tangannya mencoba memukul wajah seorang petugas dengan kaleng birnya. Untung petugas lainnya bisa bergerak lebih cepat sehingga kaleng bir itu terlempar ke arah lain. Dan bagaikan melihat adegan silatnya Jet Lee, petugas ini mengangkat tubuh cowo ini, kemudian membantingnya ke lantai. Cowo ini teriak kesakitan. Petugas keamanan itu kemudian duduk di atas tubuh cowo ini, sementara teman2nya tampak sibuk menelpon, sepertinya meminta bala bantuan lain.

Kejadian ini belangsung cepat sekali, saya serasa sempat berhenti bernapas melihatnya. Dan sampai kereta jalanpun, situasinya masih tetap sama, cowo itu masih terbaring tak berkutik di lantai dan di atasnya duduk seorang petugas.

Di Jerman ini sering sekali saya bertemu dengan orang2 mabuk, tapi belum pernah saya melihat yang seagresif ini. Setahu saya, orang mabuk di sini kontrol dirinya cukup bagus, mereka ngoceh gak karuan tapi tidak sampai menyerang fisik orang lain. Sepertinya meski mereka mabuk tapi alam bawah sadarnya masih bisa mengingat kalo mereka sampai melukai orang lain, mereka akan kena denda (kalo gak salah sekitar 5.000 Euro -- CMIIW).

Lama setelah kereta jalan, saya baru mikir... halahh, tadi kenapa gak bawa kamera ya? Kan lumayan bisa bikin jurnalistik foto. Dasar tukang poto! :D

Saturday, July 15, 2006

30

This is the day that the Lord has made...
I will rejoice and be glad of Him.
~ Don Moen

Again, another year has passed. Everytime I remember of the past years, I'm always wonderfully amazed at God. In good and bad times, He never leave me alone. The way He works and helps me has been a trully answer to experience my life within His plan and purpose. And I've learned that as I stay true to Him, He will accomplish it.

Today is my 30th birthday. I considered this as a great number :) Thus some weeks ago I've planned to celebrate my birthday with some close friends. But then by some unplanned events, I thought better to cancel the celebration...
Still I really enjoyed this great day. Going out and had a lunch in Chinese restaurant with my husband, taking some pictures in this sunny day, shopping, staring at the people who passed by in front of us while enjoying the ice-cream, and cooking for dinner when we back home.
Other things that definitely make this day so beautiful are lovely greetings from family and friends.
Since I don't have enough energy to reply all of them, now let me take this moment to declare my appreciation to all my friends.

Thousands of thanks for those who have gave me a call, sent me an sms, left offline message on YM, sent me either an email or e-card, and gave me testimonial on friendster...
Ghalib, Trio, Lala, Tante Lily, iHOET, Mbak Maria (Rome), Mbak Mer (LA), Condro, Bang Ivan-Mbak Santi, Mbak Dian, Viona, Helen, Lars-Marlen, Yanti, Shierly, Feldrica, Sonya, Iqbal (FN), Indar, Harmoko (Pittsburgh?), Mas Yadi-Mbak Mia, Mbak Dina, Messalina, Nugroho (FN), Rhemanatha, Namrata (Punee), Sebastian-Delpi, Tante Martha, Reyne, temen2 PPI-Bremen,...
Who else? Ugghh, apologies if I forgot mention your name here...
Later I want to end this day by giving another thanks to God on bended knee.

Tuesday, July 04, 2006

Panas!

Cuman mau bilang kalo hari ini di Bremen panasnya minta ampun...
Siang tadi suhu sampe 35 derajat! Dan udah tengah malam gini suhu masih tetep aja panas, 24 derajat!
Kalau di Surabaya hampir tiap rumah pake AC, di sini mah bisa dihitung jari berapa rumah atau apartment yang pake AC, ada juga wajibnya punya pemanas ruangan :D

Duh, jadi pengen mandi mulu nih...

Monday, July 03, 2006

Songs for today

These are two songs we sang in our church this morning. Both of them are pretty old but everytime we sing them my heart is touched and my tears will uncontrolable be falling down (abis itu panik cari tissue, malu2in aja deh :D). They both remind me of the greatest thing He has given in my life, and of the work He has done for me.
I downloaded the songs and have uploaded them onto my multiply music page. Hope you could enjoy and be blessed with them.

Wonderful, Merciful Saviour
(Dawn Rodgers, Eric Wyse)

Wonderful, merciful Saviour
Precious Redeemer and Friend
Who would've thought that a Lamb could
Rescue the souls of men
Oh, You rescue the souls of men

Counselor, Comforter, Keeper
Spirit we long to embrace
You offer hope when our hearts have
Hopelessly lost our way
Oh, we've hopelessly lost the way

CHORUS
You are the One that we praise
You are the One we adore
You give the healing and grace
Our hearts always hunger for
Oh, our hearts always hunger for

Almighty, infinite Father
Faithfully loving Your own
Here in our weakness You find us
Falling before Your throne
Oh, we're falling before Your throne

© 1989 Word Music

Great is the Lord and Most Worthy of Praise
(Words and Music by
Steve McEwan)

Great is the Lord and most worthy of praise
The city of our God, the holy place
The joy of the whole earth

Great is the Lord in whom we have the victory
He aids us against the enemy
We bow down on our knees

And Lord, we want to lift Your name on high
And Lord, we want to thank You
For the works You've done in our lives
And Lord, we trust in Your unfailing love
For You alone are God eternal
Throughout earth and heaven above

© 1985 Body Songs

Saturday, July 01, 2006

Senang...senang...senang...

Hari ini rasanya senang banget. Report hasil research saya yang tempo hari direview sudah saya submit tadi siang. Lega banget rasanya satu pendingan kerjaan bisa diselesaikan. Aku harap, kali ini Professorku bisa puas sehingga aku gak perlu lagi merevisi. Rasanya sulit sekali untuk konsentrasi sama thesis kalo masih ada beban kerjaan lain yang belum terselesaikan. Untunglah yang satu ini sudah lewat...

Saking senangnya, sore tadi sehabis kontrol ke dokter pengen langsung ke toko buku Thalia. Sudah sejak berhari2 yang lalu kepingin baca bacaan2 ringan. Mungkin karena otakku sudah terlalu penuh kali ya? :)
Tapi begitu ngecek rekening, rupanya dana beasiswa belum masuk, hehehe. Beginilah kalo tiap bulan hidup dari kasih karunia :) Karena gak pingin 'mengganggu' simpanan kami, akhirnya kami untuk putuskan pulang saja, beli bukunya ntar aja kalo dananya sudah masuk.
Sepanjang perjalanan pulang, aku ngoceh sama suami tentang buku2 yang ingin aku beli. Beberapa diantaranya tidak tersedia di Thalia, jadi kudu beli di Amazon.
Ini buku2 yang masuk dalam wishlist saya:

1. Cynthia Heald (2005). Becoming a Woman of Excellence.
Kenapa?
Buku ini sedang jadi bahan PA kaum wanita di gereja kami di IBC Bremen. Karena saya tidak pernah bisa (atau emang gak mau ya?) datang ke acara kaum wanita itu, jadi saya pikir sebaiknya saya cari bukunya dan pelajari sendiri. Rencananya nanti kalau ada waktu mau saya bagikan juga di acara Frauentreffen teman2 PERKI Bremen.

2. Elisabeth Elliot (1999). Let Me be a Woman.
Kenapa?
Saya lupa tepatnya dimana, tapi yang pasti dari blog seorang teman, saya pernah membaca tulisan dia tentang buku ini. Teman saya itu sangat menyarankan setiap wanita, khususnya yang sudah menikah untuk membaca buku ini. Ok, will do it soon!

3. One of Shopaholic series from Sophie Kinsella.
Kenapa?
Yaa itu tadi, saya emang lagi pengen baca yang ringan2. Kalo baca resensinya di Amazon, rasanya novel ini tidak 'seserius' novel2nya Coelho ataupun Steel :) Dan lagi, kalo baca sepintas tentang tokoh utama dalam serial karya Kinsella ini, karakternya kok kayak gue banget deh... hahaha.

Udah ahh, mo bobok dulu nih. Senang banget malam ini gak perlu ngelembur lagi...