Tuesday, August 28, 2007

ACP

Nama: Amadeo Constantine Pasila
Lahir: Surabaya, 20 Agustus 2007 (RS St. Vincentius A. Paulo) pukul 13:28 WIB
BB: 2630 gr, PB: 48 cm



Di atas ini adalah foto si kecil di menit2 awal kelahiran (fresh from the heaven).
Thanks buat dukungan dan doanya.

PS. Jadi sudah pada tau kan jawaban tebak2annya? :) Maaf masih belom sempat ngundi pemenangnya. Masih hectic bgt sama si kecil...

Tuesday, August 07, 2007

Coba tebak: boy or girl!

Mengetahui jenis kelamin bayi yang masih dalam kandungan selalu menjadi hal yang menarik. Sangat menyenangkan jika jenis kelamin bayi tersebut sesuai dengan yang diidamkan oleh pasangan yang bersangkutan.
Dan ini juga didukung oleh kemajuan teknologi saat ini, dengan USG misalnya, jenis kelamin bayi sudah dapat diketahui pada usia kehamilan 20 minggu. Kemudian baru2 ini di Inggris ditemukan satu metode baru yang disebut sebagai Kit Pengujian DNA, yang bisa mengetahui jenis kelamin bayi meski usia kehamilan si ibu baru menginjak enam minggu!
Well, teknologi memang semakin canggih namun tetap saja Tuhan yang menentukan. Jenis kelamin bayi yang sudah bisa diprediksi sebelum bayi dilahirkan, bisa saja meleset hasilnya.

Sejak awal kehamilan, saya dan suami sudah sepakat tidak ingin mengetahui jenis kelamin bayi kami sebelum dia lahir. Meski rasa penasaran itu ada, tapi kami berusaha untuk tidak terlalu memikirkannya. Dan waktu itu rasanya memang semakin excited saja bisa tetap menyimpan pertanyaan itu dan membiarkannya terjawab hingga saatnya nanti.
Tapi pada suatu hari...
Dokter kandungan saya itu memang terlalu sanguin. Meski sejak awal kami sudah wanta-wanti tidak ingin diberitahu jenis kelamin anak kami, tapi pada suatu hari dia sempat kelepasan ngomong... Weleh-weleh... Jadi sekarang kami (mau tak mau) sudah tau jenis kelamin si kecil :)

Ok, supaya ini tetap jadi sesuatu yang menarik, kami putuskan untuk tidak memberitahukan jenis kelamin si kecil kepada orang lain (kecuali orang tua dan saudara kandung). Teman2 banyak yang makin penasaran karena bingung mau pilih warna untuk kado si kecil. Kami sarankan mereka untuk memilih warna2 netral saja seperti hijau, kuning, putih, apa aja deh asal jangan biru dan pink :)

Nah, di sini saya mau bikin permainan tebak2an jenis kelamin anak kami. Saya minta teman2 untuk ngasih komen tentang dua hal ini:
- tebak jenis kelamin bayi, dan
- alasan menebak

Kata orang, salah satu variabel yang bisa digunakan untuk menebak jenis kelamin sang bayi adalah dengan melihat raut wajah si ibu dan bentuk perutnya.
Jadi dengan agak tersipu malu, di sini saya sertakan foto terakhir saya dalam masa kehamilan ini. Jangan kaget ya, sampai saat ini berat badan saya sudah naik drastis sampe 15 kg!!

Kalau Tuhan ijinkan, tgl 17 Agt besok ini adalah due-date persalinan saya. Tolong didoakan supaya lancar dan selamat ya.
So, masih ada waktu sekitar semingguan buat nebak. Nantinya akan diundi tebakan yang benar dan yang menang akan mendapatkan hadiah: foto2 exclusive si kecil lengkap dengan tanda-tangannya! :D
Hayoo atuh, ditunggu ya komennya...

Sunday, August 05, 2007

Respon terhadap tulisan Nesia [2]

Baca ini dulu: http://nesiari.multiply.com/journal/item/292/Yehova5_Inspirasi_vs_Wahyu

Saya akan coba membagikan kepada Nesia 'sedikit' dari apa yang saya pahami tentang sejarah penulisan Alkitab. Dan tulisan saya di bawah ini sama sekali tidak akan membahas atau membuat perbandingan dengan kitab2 lain yang menjadi pegangan umat lain.
Aduh aduh, siapakah saya ini sehingga saya dengan gagahnya bisa menuliskan pengetahuan saya yang hanya secuil tentang kitab pegangan umat lain? Saya ini terlalu kecil untuk hal yang sebesar itu :)

Alkitab memang dituliskan oleh 'manusia biasa' yang saya percaya sudah sejak awal mereka memang didesign Allah untuk dipakai menjadi penulis Alkitab. Para penulis ini berulangkali menyatakan bahwa mereka menyampaikan Firman Allah itu bersumber dari Allah sendiri, yang sama sekali tidak mengandung kesalahan dan memiliki otoritas. Sangatlah menakjubkan jika seorang penulis mengatakan hal tersebut, dan jika 40 orang penulis Alkitab dengan keliru mengklaim hal tersebut, maka pastilah mereka semua berdusta atau tidak waras atau keduanya.
Alkitab memuat pernyataan yang kuat dihubungkan dengan sumber, inspirasi dan isinya. Alkitab menyatakan bahwa Allah sendiri adalah arsitek sekaligus penulisnya. Hal itu dikuatkan dengan pernyataan2 berikut:
  • Ketahuilah, tak satu pun ramalan dalam Alkitab berasal dari interpretasi manusia, sebab ramalan bukan berasal dari manusia, akan tetapi para pengikut Tuhan berkata-kata dengan bimbingan Roh Kudus (2 Petrus 1:20-21)
  • Semua Firman Allah diberikan berdasarkan inspirasi Allah dan itu menguntungkan doktrin, sebagai bukti, koreksi, instruksi akan kebenaran (2 Timotius 3:16)
  • Surga dan dunia bisa musnah, tapi firmanKu tinggal tetap (Matius 24:35)

Dihadapkan pada beberapa pernyataan ini, beban untuk membukti kebenaran isinya seharusnya terletak pada pundak orang2 yang meragukannya.
Jika seseorang mau dan dengan sungguh2 menyelidiki bukti2 alkitabiah ini, maka dia akan menemukan bahwa klaim pengilhaman ilahi tersebut (yang dinyatakan lebih dari 3.000 kali dengan berbagai cara) sangat bisa dibenarkan.
Bukti mengagumkan tentang nubuat yang digenapi hanyalah salah satunya. Ratusan nubuat didalam Alkitab telah digenapi, secara spesifik dan mendetail, seringkali lama setelah penulis nubuat tersebut meninggal.
Contohnya, Daniel meramalkan pada tahun 538 SM (Daniel 9:24-27) bahwa Kristus akan datang sebagai Juru Selamat dan Raja Israel yang dijanjikan 483 tahun setelah Raja Persia mengijinkan orang-orang Yahudi membangun kembali Yerusalem, yang pada saat itu masih berupa reruntuhan. Nubuat ini dengan jelas dan pasti akhirnya digenapi beberapa ratus tahun kemudian.
Banyak nubuat yang berkenaan dengan berbagai bangsa dan kota yang dengan berjalannya sejarah secara umum, digenapi semuanya secara literal. Lebih dari 300 nubuat digenapi oleh Kristus sendiri pada kedatanganNya yang pertama. Nubuat lain berhubungan dengan penyebaran kekristenan, agama-agama palsu, dan pokok-pokok lainnya.

Kemudian beberapa fakta yang mendukung keakuratan Alkitab secara ilmiah dinyatakan di sini:

  • Alkitab menyatakan bahwa bumi itu bulat lebih dari 2.200 tahun sebelum abad ke-15 dimana penjelajahan dilakukan untuk membuktikan bahwa bumi itu tidak datar. (Yesaya 40:22): “Dia yang bertahta di atas bulatan bumi…” Bahasa Ibrani menerjemahkannya sebagai ‘lingkaran’ yang maksud sebenarnya dalam ayat ini adalah ‘bulatan’.
  • Sebelum ada penemuan teleskop, Ptolemy menetapkan jumlah bintang sebanyak 1.056; Tycho Brahe 777, dan Kepley menghitung 1.005. Hitungan ini tampak konyol untuk orang yang hidup di abad 20, tetapi 600 tahun SM, Nabi Yeremia menyatakan bahwa bintang2 itu tidaklah terhitung jumlahnya (Yeremia 33:22).

Mengutip kalimat Nesia bagian paling akhir: Kebenaran mutlak pasti cuma satu, dan untuk sampai ke sana, tidak mungkin kalau tidak memakai pikiran, tidak hompimpa tahu-tahu inilah yang benar.
Setuju, kebenaran mutlak memang cuma satu. Tetapi untuk sampai kesana tidak harus dengan mengandalkan pikiran. Kenapa? Ada banyak hal yang karena keterbatasan pikiran manusia tidak dapat dipahaminya. Bukankah Allah itu maha segalanya? Bisakah pikiran Allah sepenuhnya dipahami oleh manusia? Tidak. Segala apa yang ada padaNya itu tidak akan pernah terjangkau oleh manusia.

Bumi itu bulat, tetapi Raja Nebukadnezar dalam Daniel 4:10-11 bermimpi melihat di tengah-tengah bumi ada sebatang pohon yang sangat tinggi, yang bertambah besar dan kuat, tingginya sampai ke langit, dan dapat dilihat sampai ke ujung seluruh bumi...
Seperti yang tersirat di tulisan Nesia, secara logika ini memang sulit diterima; lain halnya jika bumi ini datar. Tapi coba deh dibaca ayat2 selanjutnya, di Daniel 4:20-22 dijelaskan secara detil arti dari mimpi si raja: sama sekali tidak ada hubungannya dengan bentuk bumi ini!

Saya seringkali terkagum2 melihat bagaimana Allah dengan begitu cerdas dan berseninya dalam mengungkapkan isi hatiNya. Dia memang ahli sejarah, ahli matematika, ahli kesusasteraan, ahli segala ilmu pengetahuan. Jika Allah memberi penglihatan lewat mimpi atau ilham atau wahyu atau apapun itu namanya, meski itu sulit dipahami secara pikiran dan logika manusia, tapi disitulah letak kemahakuasaan Allah. Manusia dengan segala keterbatasannya, harus bisa menerima itu. Dan disinilah iman harus diaplikasikan. Berbahagialah mereka hidup karena iman, yang tidak melihat tetapi percaya...

Semoga berguna ya Nes... :)

Friday, August 03, 2007

Respon terhadap tulisan Nesia [1]

Baca ini dulu: http://nesiari.multiply.com/journal/item/291

Pertama-tama, saya mau minta ijin dulu ke Nesia (ini temen SMA saya yang sekarang sudah menetap di Jepang), karena di sini saya telah dan akan menyebut namanya beberapa kali... Juga minta ijin yang kedua karena tulisan saya ini memang bertujuan khusus untuk meresponi tulisan Nesia di blog MPnya yang berjudul: [Yehova4] Kontradiksi 1: Tak ada yang bisa melihat Tuhan...
Ketiga, ijinkan saya untuk menyampaikan rasa kagum saya akan pengetahuan Nesia tentang kitab yang jadi pegangan umat Kristiani, juga kagum saya akan proses pembelajaran Nesia...

Ketika membaca tulisan Nesia itu (dan beberapa tulisan sebelumnya), saya sempat terdiam, kemudian berpikir, dan akhirnya dengan berbagai pertimbangan saya putuskan untuk meresponi tulisan itu di sini, di blog saya sendiri. Respon ini saya tuliskan dengan segala kerendahan hati, bukan untuk menghakimi siapa2, tapi karena saya merasa bahwa saya yang masih terus belajar ini juga harus terbuka dalam membagikan apa yang selama ini saya yakini kebenarannya :)

Saya sebagai seorang Kristen mengimani bahwa tidak ada kontradiksi dalam Alkitab (Bible). Semua yang tertulis di situ adalah benar dan pasti selalu ada penjelasannya. Seringkali orang mendapatkan tafsiran yang kurang tepat (atau bahkan keliru) karena membaca ayat sepotong2, atau membaca satu pasal tanpa merunut pasal sebelum dan sesudahnya.

Kontradiksi pertama yang diangkat oleh Nesia adalah ayat di Kejadian (Genesis) 32:30 dan Keluaran (Exodus) 33:11 dengan Yohanes (John) 1:18.
Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Itu benar. Tidak perlu ada keraguan terhadap pernyataan ini.
Dalam kitab Perjanjian Lama, dari Kejadian (Genesis) hingga Maleakhi (Malachi), seringkali diceritakan bagaimana Allah menampakkan diri kepada manusia, tetapi bukan dalam wujud Allah yang sesungguhnya. Dia bisa datang dalam manifestasi sebagai seorang laki-laki biasa
(seperti kisah pergulatan Yakub di Kejadian 32), sebagai tiang awan dan tiang api (Keluaran 13:21), dan yang paling sering sebagai Malaikat (dengan huruf kapital 'M').
Selanjutnya, dalam kitab Perjanjian Baru, mulai dari Matius (Matthew) hingga Wahyu (Revelation), Allah menyatakan diriNya sebagai manusia sesungguhnya, yaitu Yesus yang disebut sebagai Anak Allah. Ayat yang dikutip Nesia jelas sekali menuliskan: Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya (Yohanes 1:18).

Masih ingat kisah kejatuhan manusia Adam dan Hawa ke dalam dosa kan? Sejak itulah manusia diberi label sebagai makhluk berdosa, tidak kudus. Sementara Allah sendiri adalah kudus adanya. Layakkah yang tidak kudus bertemu langsung dengan yang Maha Kudus?

Hakim-hakim (Judges) 13:22 Berkatalah Manoah kepada isterinya: "Kita pasti mati, sebab kita telah melihat Allah."

Matius (Matthew) 5:8 Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.

Ibrani (Hebrew) 12:14 Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan.

3 Yohanes (John) 1:11 Saudaraku yang kekasih, janganlah meniru yang jahat, melainkan yang baik. Barangsiapa berbuat baik, ia berasal dari Allah, tetapi barangsiapa berbuat jahat, ia tidak pernah melihat Allah.

Tetapi karena Allah begitu mengasihi dunia ini, mengasihi manusia yang berdosa, maka Allah pun menyatakan diriNya dengan berinkarnasi sebagai Yesus, satu figur yang dapat dilihat dengan mata jasmani, dapat diajak berbicara langsung, dan dapat disentuh secara nyata.

Yohanes 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Bagian terakhir dari tulisan Nesia adalah tentang Yakub yang telah menang bergumul dengan Allah... Kejadian 32:28.
Kalau kita baca kisah Yakub dari awal (di pasal2 sebelumnya), ada kisah bagaimana dia mengambil hak kesulungan Esau, kakaknya. Hal inilah yang membuat Esau marah dan menimbulkan permasalahan besar dengan Yakub. Yakub kemudian lari karena takut akan dibunuh oleh Esau. Hingga pada suatu malam dia bergumul dengan seorang laki-laki dan pada akhirnya dia dinyatakan menang melawan Allah dan manusia.
Dalam NIV (New International Version), menang diungkapkan dengan kata: overcome (mengatasi, menanggulangi). Dalam KJV (King James Version), menang diungkapkan sebagai: prevailed (berlaku, menang yang lebih kepada pengaruh).
Menang disini bukanlah menang secara fisik. Toh ternyata laki-laki itu bisa memukul sendi pangkal paha Yakub dan kalau dia mau dia bahkan bisa saja membunuh Yakub pada saat itu. Di sini Allah hanya ingin menyatakan bahwa Dia memang benar ada dan bisa melakukan apa saja atas diri Yakub. Yakub yang sadar dengan siapa dia berhadapan, akhirnya minta diberkati oleh laki-laki itu dan berkata bahwa nyawanya telah diselamatkan (Kejadian 32:30).
Kemudian di pasal selanjutnya diceritakan bagaimana Yakub akhirnya berdamai dengan Esau (Kejadian 33). Yah, Yakub memang telah menang atas pergumulannya dengan Allah... dan manusia.